kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemprov se-Sumatera minta Perpres tol diteken


Kamis, 21 November 2013 / 18:16 WIB
Pemprov se-Sumatera minta Perpres tol diteken
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Sumber: TribunNews.co | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) se Sumatera meminta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Selain mempercepat dikeluarkannya peraturan presiden (Perpres) yang sudah tertunda berbulan bulan, Pemprov Sumatera juga meminta Presiden segera menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan membangun dan mengelola JTTS tersebut.

 Ketua Forum Gubernur se wilayah Sumatera Gatot PujoNugroho, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Sumatera Selatan  Yohannes Hasiholan Toruan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Kamaludin Harahap di sela sela Rapat Forum Kordinasi Gubernur se wilayah Sumatera  tahun 2013 menyatakan hal tersebut.

“Dari berbagai kesepakatan yang telah dihasilkan, ada beberapa yang menjadi tanggungjawab dan wewenang pemerintah. Antara lain pembangunan Tol Trans Sumatera yang harus dipercepat pembangunannya dan diusulkan ada penugasan kepada BUMN yang ditunjuk untuk (segera) melaksanakannya,” tegas Gatot yang juga Gubernur Sumut dalam keterangan yang diterima Tribun di Jakarta, Kamis (22/11).

Kamaludin menambahkan, sebelum JTTS dibangun oleh pemerintah pusat, masyarakat Sumatera merasa dianaktirikan. Hal ini disebabkan adanya disparitas pembangunan antara pulau Jawa dan Sumatera.

Padahal Pulau Jawa sendiri sudah mengalami tingkat kejenuhan dalam pembangunan dan pertambahan penduduk. Jika pembangunan masih terus diprioritaskan di pulau Jawa, maka rakyat Indonesia dari luar Jawa akan berbondong-bondong ke pulau Jawa. Akibatnya permasalahan di Pulau Jawa jadi semakin meningkat.

Sementara Yohannes Hasiholan Toruan berpendapat, untuk menghentikan pertambahan penduduk di pulau Jawa, maka pemerintah pusat harus segera merealisasikan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera. 

Dengan adanya jalan Tol Trans Sumatera, pembangunan di Sumatera diyakini akan semakin berkembang dan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat akan semakin meningkat. Jika suatu daerah pembangunan ekonominya meningkat, masyarakat dari wilayah lain pasti akan datang ke Sumatera. Sehingga pertambahan penduduk di Pulau Jawa akan semakin berkurang.

“Jika pemerintah pusat masih juga menunda nunda pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, kami, pemerintah provinsi se Sumatera siap membangun sendiri jalan tol tersebut. Asalkan Pemerintah pusat memberi ijin. Karena itu sebaiknya pemerintah pusat serius untuk segera membangun jalan tol Trans Sumatera tersebut. Tidak lagi hanya sekedar janji atau menunda nunda. Segera keluarkan Perpres dan tunjuk BUMN yang akan yang membangun dan mengelola jalan tol tersebut,” papar Yohannes.

Yohannes mengingatkan, bahwa BUMN yang layak untuk diberikan kepercayaan membangun dan mengelola Jalan Tol Trans Sumatera adalah BUMN yang berpengalaman dalam melakukan pembangunan berbagai infrastruktur jalan termasuk infrastruktur jalan tol dan mampu mengoperasikannya.

Jika BUMN yang membangun dan mengoperasikan jalan tol Trans Sumatera dia memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan ke masyarakat. Sehingga tidak selamanya mengejar keuntungan. Seimbang antara mendapatkan keuntungan untuk perawatan jalan dan keuntungan bagi negara juga melayani kebutuhan masyarakat yang ada di Sumatera.

Menurut Kamaludian, Pemerintahan Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono  sudah mencanangkan program yang sangat bagus yakni program Masterplant Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Salah satu program MP3EI tersebut adalah pembangunan pembangkit listrik, pembangunan pelabuhan dan jalan tol trans sumatera.  Namun Program tersebut masih seperti mimpi bagi masyarakat Sumatera.

“Jika Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang panjangnya mencapai 2600 Kilo meter belum diwujudkan, maka program itu masih seperti mimpi. Itu masih angin surga yang dihembuskan pemerintah pusat untuk menina bobokan masyarakat Sumatera. Namun jika pembangunan jalan tol Trans Sumatera dapat segera direalisasikan, itu baru angin segar. Karena itu kami meminta agar Proyek MP3EI dapat segera diwujudkan lewat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Bukan hanya sekedar wacana,” tegas Kamaludin.

Ditambahkan Kamaludin, jika realisasi jalan Tol Trans Sumatera dapat diwujudkan hal itu pasti akan memberikan  sumbangsih positif bagi masyarakat Sumatera. Sebagai contoh selama ini transportasi antara Medan - Binjai macet parah. Banyak truk, dan angkutan kota yang terjebak kemacetan. Bukan hanyak macet tapi sering kali terjadi kecelakaan.

“Jika jalan Tol Trans Sumatera yang antara lain menghubungkan Medan – Binjai terealisasi, otomatis ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Meminimalisir kecelakaan lalu lintas, dan masyarakat Sumatera Utara juga tidak lagi tersiksa oleh kemacetan yang sangat parah,” papar Kamaludin. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×