Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
Adapun, terkait kebutuhan mitra baru pengganti Shell, Tumbur berpendapat, dibutuhkan mitra yang punya kemampuan yang memadai.
"Mungkin yang diharapkan kalau dari partner baru itu kemampuan finansial dan teknologi baik CCUS maupun deep water dan LNG," kata Tumbur.
Baca Juga: Harga minyak WTI ke bawah US$ 80 per barel, terseret pembicaraan nuklir Iran
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengungkapkan, kehadiran CCUS sejatinya berpotensi mengakselerasi produksi Blok Masela.
Kendati demikian, menurutnya kehadiran CCUS tak serta merta bakal menarik minat investor untuk menggantikan Shell. "Dalam kondisi Pandemi yang masih belum juga berakhir, tidak mudah mendapatkan investor menggantikan Shell," terang Fahmy, Senin (21/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News