Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Penambak udang di Bumi Pasena, Lampung tampaknya bisa sedikit tersenyum. Pasalnya, bantuan benur udang yang dijanjikan oleh pemerintah sudah turun sejak Rabu (16/11). Namun kinerja tambak mereka belum bisa maksimal karena aliran listrik belum mengalir ke bekas tambak PT Aruna Wijaya Sakti ini.
Towilun, penambak yang sekaligus Ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kampung Dipasena Utama, mengatakan, bantuan berupa benur sebanyak 1,4 juta ekor, sudah diterima oleh sebagian penambak udang.
Bantuan benur udang itu merupakan realisasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebesar Rp 1,5 miliar.
Menurut Towilun, benur udang yang diberikan oleh pemerintah tersebut merupakan tahap awal, hingga pertengahan Desember nanti mereka dijanjikan akan memperoleh benur dengan total 40-45 juta benur.
Karena jumlahnya masih terbatas, bantuan benur yang disalurkan hanya disalurkan kepada sekitar 140 penambak. "Bantuan benur ini nantinya juga akan kami gulirkan kembali," jelas Towilun.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Ketut Sugama, menambahkan, sebenarnya bantuan ini akan distribusikan pada 14 November 2011, tapi karena kendala jadi diundur hari ini.
"Pada awal 2012 mendatang pemerintah akan memberikan bantuan dana Rp 5 miliar untuk pemulihan tambak," kata Ketut.
Meski bantuan Benur sudah diterima, namun aliran listrik masih belum mengaliri areal tambak. Listrik baru sampai di perbatasan kecamatan Rawajitu Timur dan kecamatan Rawajitu Selatan.
Ketut menjanjikan, dalam jangka waktu enam bulan, listrik akan segera terpasang dan dapat dimanfaatkan oleh penambak.
Sebagai catatan, setelah PT Aruna Wijaya Sakti memutuskan aliran listrik bagi penambak, mereka sangat bergantung pada penggunaan genset hasil swadaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News