Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) mengalami penurunan pendapatan pada semester I-2019. Meski demikian emiten penyedia solusi alat berat, tersebut kinerja bisa membaik dan tetap akan ekspansi.
Dalam laporan keuangan semester I-2019 yang belum diaudit (unaudited) pendapatan usaha INTA turun sebesar Rp 1,09 triliun. Atau turun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,53 triliun.
Bila ditelisik turunnya pendapatan usaha akibat menurunnya penjualan alat berat. Pada periode semester I-2019, penjualan alat berat tercatat sebesar Rp 607,93 miliar atau turun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,12 triliun.
Baca Juga: IHSG melemah, simak rekomendasi untuk saham BBRI, INTA, dan CTRA
Meski mengalami penurunan penjualan kerugian bersih INTA justru menurun menjadi Rp 52,5 miliar. Atau turun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,15 miliar.
Investor Relations Strategist INTA Ferdinand D mengatakan, sudah dari awal tahun memperkirakan kinerja tahun 2019 tidak akan sebaik tahun 2018.
Hal ini akibat dari sentimen negatif sektor tambang yang masih kurang baik dan fluktuasi kondisi harga komoditas global. Salah satu contoh seperti wacana penghentian nikel mentah.
Baca Juga: Intraco Penta Siapkan Belanja untuk Alat Berat dan Pembangkit
"Kami berharap akhir tahun target penjualan dari sektor alat berat sekitar Rp 1,1 triliun jika sentimen dari sektor tambang negatif," kata Ferdinand saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (11/8).
Tahun 2018 lalu, INTA berhasil menjual 930 unit alat berat atau mencapai Rp 1,86 triliun. Naik dari periode 2017 yang hanya berhasil 628 unit atau senilai Rp 1,28 triliun.
Guna mencapai target pertumbuhan itu, Ferdinand bilang pada tahun ini INTA akan terus memperkuat pangsa pasar untuk merek-merek tertentu yang mereka miliki. INTA akan perkuat pangsa pasar merek seperti Volvo CE, SDLG, Bobcat, dan Dressta untuk klien-klien existing dan klien baru.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) siapkan belanja modal hingga Rp 15 miliar tahun ini
Selain itu tahun ini INTA berharap akan ada pendapatan baru dari sisi pembangkit listrik. Saat ini sudah memiliki dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batam dan Bengkulu.