Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk tak permasalahkan berlakunya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72. Hal tersebut lantaran backbone perseroan berasal dari pendapatan berulang.
Ivy Wong, Direktur Pakuwon Jati menyebutkan pihaknya senantiasa fokus dalam pengembangan produk highrise. Hal tersebut guna memperindah produk mall yang dimilikinya.
Baca Juga: Ekonomi di 2020 masih menantang, belanja modal cenderung konservatif
Karenanya, ia tetap menilai akan ada sedikit pengaruh. "Karena sebelumnya book in berdasar progres konstruksi, tapi sekarang sama dengan rumah tapak yang mana pengakuan penjualan setelah serah terima kunci. Nah, kalo kami di highrise apalagi di mixed used bisa 4-5 tahun baru bisa kelihatan," jelasnya. kepada kontan.co.id, Jumat (3/1).
Walau demikian, ia masih optismistis kinerja di tahun ini masih bisa bertumbuh. Ivy mengaku pendapatan bisnis perseroan 50% berasal dari pendapatan berulang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendapatan perseroan selama ini berasal dari pendapatan berulang yang mana pasti berkontribusi 50% dari total pendapatan. Selanjutnya, untuk pendapatan diakui dari penjualan rumah tapak yang berkontribusi 10%-15%.
Dengan demikian, ia memproyeksikan hanya 40% yang berasal dari pengakuan penjualan highrise yang akan terdampak dari PSAK 72. Sayang, dirinya masih belum buka-bukaan atas target kinerja tahun ini.
Baca Juga: Belanja modal emiten anggota LQ45 cenderung konservatif
Selain itu, optimisme bertumbuh perseroan berangkat dari banyaknya proyek-proyek yang sedang dalam tahap konstruksi. Beberapa di antaranya proyek mixed used Pakuwon Mall Bekasi dan EastCoat Mansion.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
