kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Elnusa (ELSA) turun 11,52% di kuartal I 2021, ini pemicunya


Minggu, 02 Mei 2021 / 19:10 WIB
Pendapatan Elnusa (ELSA) turun 11,52% di kuartal I 2021, ini pemicunya


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) masih mampu membukukan raihan positif pada kuartal I 2021 kendati mengalami penurunan ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya.

Merujuk Laporan Keuangan ELSA, per kuartal I 2021 pendapatan ELSA mencapai Rp 1,81 triliun. Pendapatan ini menurun 11,52% year on year (yoy) dimana pada kuartal I 2020 ELSA sukses membukukan pendapatan sebesar Rp 2,05 triliun.

Di sisi lain, ELSA masih mampu membukukan laba bersih mencapai Rp 1,60 miliar. Akan tetapi, raihan ini mengalami penurunan signifikan mencapai 96,89% yoy. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, ELSA menorehkan laba bersih mencapai Rp 51,77 miliar. 

Corporate Secretary ELSA Ari Wijaya mengungkapkan faktor utama menurunnya pendapatan ELSA disebabkan oleh penundaan sejumlah proyek migas. Selain itu, juga didorong oleh konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga: Pertamina dukung kehadiran RUU EBT

"Mempengaruhi pendapatan perseroan pada segmen jasa distribusi dan logistik energi," terang Ari kepada Kontan.co.id, Minggu (2/5). 

Upaya ELSA mendongkrak kinerja ditahun ini juga terus dilakukan. Hal ini tercermin dari raihan kontrak untuk tahun ini. Ari mengungkapkan per April 2021, ELSA telah memperoleh kontrak mencapai Rp 5,6 triliun atau sekitar 65% dari RKAP 2021.

"Tim bersama fungsi terkait juga masih mencoba mendapatkan kontrak lain dalam 2 sampai 3 bulan kedepan untuk mencapai target yang ditetapkan," sambung Ari.

Masih menurut Ari, dari sektor hulu migas segmen perawatan sumur migas masih menjadi tulang punggung untuk meningkatkan kinerja. Selain itu juga bertopang pada jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas seperti fabrikasi peralatan dan juga data & record management.

Dalam catatan Kontan, Hingga akhir Maret 2021 lalu, emiten berkode saham ELSA itu sudah merealisasikan pembelanjaan dana capex sekitar Rp 200 miliar. Seperti diketahui, ELSA menganggarkan capex sebesar Rp 600 miliar pada tahun ini. Dengan demikian, realisasi serapan capex ELSA di kuartal I 2021 sudah mencapai kurang lebih sepertiga dari total anggaran capex perusahaan tahun ini.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) bukukan pendapatan Rp 1,8 triliun pada kuartal I 2021

Ari menjelaskan alokasi capex bakal ditargetkan untuk pembangunan infrastruktur distribusi dan logistik energi serta fabrikasi peralatan migas.

"Untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perusahaan sekaligus mendukung program pemerintah dalam peningkatan TKDN," kata Ari.

Sementara itu, Direktur Utama Elnusa, Ali Mundakir mengungkapkan total pendapatan usaha di kuartal I tahun ini 50% disumbang jasa distribusi dan logistik energi, 39% dari jasa hulu migas dan 11% sisanya dari jasa penunjang.

“Kuartal I 2021 ini masih syarat akan tantangan operasional dengan segala dinamikanya. Namun demikian, tren positif terus kami lakukan sehingga kami optimis akan membuahkan hasil yang lebih baik pada kuartal-kuartal mendatang,” kata Ali dalam keterangan resmi, Jumat (30/4). 

Ali melanjutkan terdapat pelaksanaan beberapa proyek telah on-stream di tahun ini dari seluruh segmen bisnis yang ada. Pada jasa hulu migas, pengerjaan proyek carry over dan proyek baru sudah berjalan diantaranya, survei seismik 2D Batu Utak, peningkatan produktivitas pada jasa drilling, work over & well services termasuk completion fluid, jasa cementing serta pekerjaan pendukung lain produksi migas di blok migas yang tersebar di Indonesia terutama di wilayah kerja Pertamina Grup. 

Pada jasa distribusi dan logistik energi, volume penjualan BBM industri dan marine (inmar) menjadi menjadi penopang pada kuartal ini karena meningkatnya jumlah customer BBM Inmar.

Baca Juga: Kuartal I 2021, Elnusa (ELSA) sudah belanjakan Rp 200 miliar dana capex

Bisnis jasa Depo Manajemen juga mengalami kenaikan volume throughput dari beberapa projek Depo termasuk Depo Amurang yang sudah di alih kelola sejak tahun 2019 lalu. Sedangkan pada jasa penunjang, segmen ini tetap berkontribusi aktif dan bertumbuh melalui bisnis fabrikasi peralatan migas dan bisnis warehousing atau penyimpanan dokumen.

Ali menambahkan dengan kondisi dan peluang bisnis ke depan maka ada potensi pertumbuhan bagi Elnusa. Selain mengandalkan kompetensi internal, ALi optimistis kerjasama berbagai aliansi strategis dengan beberapa partner yang terus dilakukan dapat mendorong target mencapai produksi 1 juta barel per hari (bph).

"Selain itu, kami berkomitmen untuk terus memacu kinerja perusahaan melalui strategi diversifikasi portofolio, kompetensi, serta investasi yang tepat dalam mendukung pertumbuhan. Kami berkeyakinan Elnusa memiliki kesempatan yang lebih baik lagi dalam menangkap berbagai kesempatan serta peluang tersebut," pungkas Ali.

Selanjutnya: IHSG berpeluang menguat pada Senin (26/4), cermati saham ADRO hingga WIIM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×