kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Kereta Api Indonesia anjlok 90% terdampak wabah corona


Kamis, 30 April 2020 / 16:59 WIB
Pendapatan Kereta Api Indonesia anjlok 90% terdampak wabah corona
ILUSTRASI. Suasana di dalam Kereta Api (KA) Sancaka relasi Surabaya-Yogyakarta saat transit di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Senin (20/4/2020). PT KAI mulai 21 April hingga 30 April membatalkan dua perjalanan KA Sancaka relasi Surabaya-Yogyakarta dan sebaliknya kar


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dengan adanya pandemi virus corona (Covid-19) sangat berdampak pada kinerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) pasalnya pendapatan harian dari pengangkutan penumpang pada Maret 2020 anjlok drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Dari sisi pendapatan penumpang ini kalau kita bandingkan dari Februari 2020 itu secara menyeluruh per hari Rp 39 miliar. Ini tanggal 31 Maret jadi Rp 4 miliar," kata Dirut PT KAI Edi Sukmoro saat rapat virtual bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (29/4).

Baca Juga: KAI percepat pengembalian uang pembatalan tiket via KAI Access

Edi menjelaskan, penurunan pendapatan harian dari penumpang itu sekitar 89,7%. Dari data KAI menyebut, volume penumpang harian anjlok hingga 78,35% dari 1,27 juta di Januari menjadi hanya 275.827 pada akhir Maret.

"Untuk okupansi KA jarak jauh sudah drop sekali. Dalam satu rangkaian ada yang 20 orang, ada yang cuma 15 orang," paparnya.

Alhasil, pihaknya mencatat rugi sebesar Rp 92 miliar di Maret 2020. Angka itu jauh menurun mengingat pada Januari KAI masih mengantongi laba Rp 26 miliar dan Rp 143 miliar pada Februari 2020.

Baca Juga: Larangan mudik membuat KAI kehilangan sekitar 6,8 juta penumpang

Kondisi ini juga tidak lepas dari penurunan pendapatan kumulatif menjadi Rp 1,54 triliun di Maret. Pada Januari, perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp 1,88 triliun dan Rp 1,81 triliun pada Februari.

"Pendapatan memang dari Januari masih baik, Februari masih baik meski ga tercapai. Hanya saja di sini arus kasnya di Januari-Februari positif. Maret negatif Rp 693 miliar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×