Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
Silmy memaparkan, tren program efisiensi Krakatau Steel di tahun 2020 terus berlanjut hingga saat ini. Hal itu terpancar dari laporan semester I-2021, di mana terjadi penurunan variable cost dan fixed cost per tonnya.
Berdasarkan data Krakatau Steel, hingga Juni 2021, variable cost menurun 13,1% dan fixed cost tereduksi 22,8%.
Di sisi lain, Krakatau Steel juga berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 18,1% menjadi Rp 1,7 juta per ton dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2 juta per ton.
Secara lebih rinci, Silmy menyebut bahwa penurunan biaya operasional ini di antaranya terjadi pada penurunan biaya energi sebesar 12%, penurunan biaya spare part sebesar 17,6%, serta penurunan biaya tenaga kerja hingga 24,7%.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) telah salurkan oksigen sebanyak 3.854 tabung
Peningkatan kinerja Krakatau Steel di semester I-2021 dirasakan pula oleh anak perusahaan Krakatau Steel yang secara keseluruhan dapat membukukan laba.
Adapun, nilai penjualan anak perusahaan Krakatau Steel di tahun 2021 meningkat sebesar 46,6% menjadi Rp 4,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar Rp 3,2 triliun.
Laba bersih anak perusahaan Krakatau Steel juga melonjak 21,2% menjadi Rp 397 miliar dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp 327 miliar.
“Perbaikan kinerja Krakatau Steel disebabkan adanya peningkatan produktivitas, volume penjualan domestik dan ekspor serta program efisiensi yang terus dilakukan sejak tahun 2020. Dengan perolehan laba di semester I-2021 ini, kami optimis Krakatau Steel dapat melanjutkan tren positifnya hingga akhir tahun,” pungkas Silmy.
Selanjutnya: Saham Unilever (UNVR) sudah anjlok 31% sejak awal tahun, berikut rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News