kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan WOOD hanya tumbuh 2,1% di kuartal ketiga tahun ini


Minggu, 08 Desember 2019 / 19:00 WIB
Pendapatan WOOD hanya tumbuh 2,1% di kuartal ketiga tahun ini
ILUSTRASI. Perusahaan manufaktur berbahan kayu seperti furnitur, furniture, mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD, anggota indeks Kompas100 ini) hanya membubuhkan kenaikan pendapatan single digit di kuartal-III 2019. Manajemen mengakui pasar domestik yang lamban turut mempengaruhi pendapatan bersih perseroan.

Mengulik laporan keuangannya, sampai triwulan ketiga tahun ini total revenue tercatat sebanyak Rp 1,4 triliun atau hanya naik 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,37 triliun. Wang Sutrisno, Direktur Keuangan WOOD menyebutkan bahwa secara keseluruhan pendapatan perusahaan naik tipis.

Baca Juga: Masuk kuartal III, WOOD sudah serap capex Rp 100 miliar

"Khususnya di lokal agak melamban lantaran belanja pemerintah yang melemah dan lebih kecil," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/12). Penjualan domestik memang hanya berkontribusi 23% bagi total penjualan namun hampir semua segmennya mengalami penurunan.

Seperti segmen kehutanan dan manufaktor di tingkat lokal anjlok masing-masing 32% dan 33% year on year (yoy) dibandingkan periode kuartal tiga tahun sebelumnya. Satu-satunya segmen yang naik datang dari trading yang tumbuh 17% yoy menjadi Rp 34,72 miliar.

Sementara penjualan ekspor cenderung menguat 17,6% dari Rp 924,83 miliar di triwulan ketiga tahun lalu menjadi Rp 1,08 triliun di kuartal ketiga 2019. Wang mengakui bahwa situasi perang dagang masih menguntungkan bagi perseroan, dimana sebagian besar pasar ekspor WOOD ialah Amerika Serikat.

Sementara itu beban pokok penjualan perseroan naik kurang dari 1% yoy menjadi Rp 904,29 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Sehingga laba kotor masih naik dari Rp 475,86 miliar di kuartal-III 2018 menjadi Rp 504,44 miliar di kuartal-III 2019.

Baca Juga: Sejumlah emiten kayu menyambut rencana pemerintah dorong ekspor kayu dan mebel

Namun demikian pos beban lainnya turut mengalami kenaikan, alhasil laba bersih yang berhasil dikumpulkan WOOD sebanyak Rp 182,17 miliar di kuartal-III tahun ini atau hanya tumbuh 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 181,27 miliar.

Adapun di tahun ini perseroan sempat membidik perolehan pendapatan hingga Rp 3 triliun. Wang mengakui pertumbuhan sampai akhir tahun ini tidak secepat yang diharapkan, lebih lanjutnya manajemen belum ingin membeberkan proyeksinya sampai akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×