kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pendiri Grup Lippo: Siapa yang kuasai supply chain, dia akan memenangi pertarungan


Sabtu, 16 Mei 2020 / 00:22 WIB
Pendiri Grup Lippo: Siapa yang kuasai supply chain, dia akan memenangi pertarungan
ILUSTRASI. Pendiri Lippo Group Mochtar Riady./pho KONTAN/Carolus Guas Waluyo/08/05/2019.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

Bukan hanya itu, kata Mochtar, Tiongkok juga mengundang para profesor dunia untuk mengajar di Negeri Tembok Raksasa tersebut. "Ada 7 juta mahasiswa yang lulus setiap tahun. Dari Jumlah itu, sebanyak 60% adalah engineering. Sekarang mungkin ada 140 juta engineering di Tiongkok," ungkap dia.

Dengan SDM dan teknologi yang kuat, kini China menguasai supply chain global di tengah perkembangan Revolusi Industri 4.0. "Siapa yang ikuti perkembangan, maka akan berjaya," tutur Mochtar.

Baca Juga: Keluarga Riady Beli Satu Miliar Saham Lippo Karawaci Saat Harga Saham LPKR Anjlok

Lantas, Mochtar menyinggung negara Barat yang mulai menyadari betapa penting dan strategisnya kendali supply chain. Dalam menghadapi wabah Covid-19 saat ini, dia bilang, trio GPS yakni General Electric, Philips dan Siemens mulai kesulitan memasok alat-alat kesehatan. Selama ini, trio GPS menguasai pasar alat-alat kesehatan global.

"Mereka tidak bisa suplai karena tidak memiliki pabrik. Semuanya outsourcing ke Tiongkok," ungkap Mochtar.

Kini Barat ingin mengembalikan basis produksi ke negaranya. Contohnya Apple Inc (produsen iPhone), yang mengajak Foxconn Technology Group asal Taiwan untuk membangun pabrik di AS.

Baca Juga: Begini strategi Lippo Karawaci (LPKR) untuk menyehatkan keuangan perusahaan

"Saya dengar Foxconn investasi lebih dari US$ 1 miliar. Namun mereka sedang kesulitan, salah satu kendalanya karena supply chain tidak ada di AS. Komponennya harus impor dari Tiongkok," tutur Mochtar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×