Reporter: Rahajeng Kh | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pembangunan jalan tol di Indonesia masih terkendala dengan sulitnya proses pengadaan tanah. Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Gani Ghazali, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kepada sejumlah wartawan di Jakarta, hari ini (16/2).
Gani bilang, salah satu proyek yang masih terganjal pembebasan lahan itu adalah ruas jalan tol Mojokerto-Kertosono, yang semula direncanakan rampung 2011 lalu, ternyata masih molor hingga hari ini.
Ia menjelaskan, pengadaan lahan itu terkendala karena, warga pemilik tanah meminta harga ganti rugi tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata yang ditentukan.
Namun begitu, Gani tetap optimistis, penyelesaian proyek pembangunan ruas tol Trans Jawa bisa selesai sampai 2014 mendatang. “Kami masih berusaha mewujudkan, minimal jalan tol dari Cikampek sampai Surabaya bisa selesai,” terang Gani ketika hendak rapat dengar pendapat Komisi V DPR RI, Kamis (16/2).
Permasalahan lain yang menghambat pembangunan jalan tol adalah, kesulitan kredit pembiayaan dari perbankan. Padahal kata Gani, investor yang ingin membangun proyek jalan tol mengandalkan 70% dana investasi dari perbankan. “Kalau kredit perbankan tidak bisa keluar, maka proyek tidak bisa jalan. Tapi kami akan berusaha mencari jalan keluarnya,” ungkap Gani
Untuk pembangunan infrastruktur jalan tol secara nasional sampai 2014 mendatang, pemerintah akan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 100 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News