Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Senada, Ekonom Senior dan Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah menilai, usaha mikro kecil memang terbantu oleh digitalisasi. Namun, UMKM sangat banyak dan luas sementara dukungan digitalisasi masih sangat terbatas, Karena itu, dukungan perlu diperluas agar dapat dirasakan secara menyeluruh dan merata.
"Memang ada satu dua UMKM yg tumbuh signifikan karena adanya digitalisasi. Tapi belum merata ke semua UMKM," ucap Piter.
Dijelaskan Piter, UMKM membutuhkan bantuan banyak hal, tidak hanya terkait digitalisasi. Faktor-faktor yang selama ini menjadi kelemahan UMKM, mulai dari permodalan, bahan baku dan produksi, hingga terbatasnya pasar perlu dibantu Meskipun begitu, dari sisi pasar, meski terjadi krisis global, dampak ke UMKM akan relatif kecil karena pasar UMKM lebih banyak di dalam negeri.
"Pasar usaha mikro dan kecil umumnya domestik. Jadi faktor gejolak global tidak terlalu berdampak ke mereka. UMKM lebih dipengaruhi kondisi domestik," ujar Piter.
Baca Juga: Mitra Bukalapak Ajarkan Pemilik Warung Kelola Keuangan yang Efektif & Bisnis Lancarca
Dampak Positif Digitalisasi Warung
Disisi lain, untuk meningkatkan peran UMKM yang jumlahnya jutaan, bantuan yang diberikan. agar harus dalam skala yang sangat besar sehingga mengena ke semua pelaku UMKM Sementara jika bantuan lebih bersifat parsial, dampaknya juga tidak bisa maksimal.
Karena itu, pemerintah perlu menyusun strategi-strategi pengembangan UMKM ini secara holistik terintegrasi serta berkesinambungan.
"Dengan demikian, kita bisa mendorong UMKM menjadi lebih berperan dalam perekonomian nasional," tutup Piter.
Dukungan yang terintegrasi pada UMKM telah diupayakan oleh Mitra Bukalapak. Dengan bergabung menjadi Mitra Bukalapak, para pelaku usaha ini memiliki akses ke berbagai fitur yang terdapat di aplikasi Mitra Bukalapak, di antaranya fitur grosir yang mengatur pembelian barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk diantar langsung ke warung, sehingga para pemilik warung tidak perlu menutup warung dan beresiko kehilangan penjualan untuk hari itu, hanya untuk berbelanja stok dagangan mereka ke supplier.
Para Mitra Bukalapak juga dapat menyediakan dan menjual berbagai barang serta jasa virtual seperti pengiriman uang, penjualan pulsa, pembayaran tagihan BPJS dan listrik serta air, pembayaran Virtual Account, hingga pengiriman barang, hanya dengan menggunakan fitur-fitur di aplikasi Mitra Bukalapak.
Berdasarkan riset, pemilik warung dan usaha kecil lainnya mengalami rata-rata kenaikan pendapatan hingga 3x sejak memanfaatkan Mitra Bukalapak untuk menjalankan usahanya.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan lembaga riset AC Nielsen di tahun 2022, penetrasi platform Mitra Bukalapak saat ini mencapai 56%. Dengan pencapaian dan posisi kuat Mitra Bukalapak sebagai pemimpin pasar O2O di Indonesia, pengaruh yang dibawa ke masyarakat begitu kuat karena lebih dari 15 juta penggunanya kini diberi kesempatan untuk menghadirkan akses keuangan dan grosir untuk masyarakat di sekitarnya.
Seperti diakui oleh Saemi, Pemilik Warung yang juga asal Solo. Awalnya, ia sempat mengalami keterpurukan saat warungnya terbakar hingga habis di tahun 2018. Di tengah keputusasaannya, ia menemukan aplikasi Mitra Bukalapak yang menawarkan berbagai produk finansial dan virtual untuk perlahan-lahan mengisi aset jualannya.
"Dengan bergabung ke Mitra Bukalapak, sedikit demi sedikit, saya bisa mengumpulkan modal untuk kembali membangun warung, dari pendapatan berjualan produk finansial dan virtual," ucap Saemi.
Di area tempatnya berjualan, kata Saemi, belum banyak yang menawarkan produk finansial seperti isi pulsa, Kirim Uang, dan paket data. Sehingga keberadaan warungnya memberikan kemudahan akses keuangan yang sebelumnya sulit didapatkan oleh masyarakat sekitar.
"Dengan ekspansi ke produk finansial dan virtual, tidak hanya membuat saya dapat membangun warung kembali, tetapi juga meningkatkan pendapatan melebihi dulu sebelum warungnya terbakar," ucap Saemi.
Selain menciptakan dampak bagi para pelaku usaha kecil, Mitra Bukalapak pada tahun 2022 sendiri merupakan lini bisnis O2O milik Bukalapak dengan perkembangan bisnis yang positif, hingga menjadi penggerak utama pertumbuhan perusahaan. Landasan faktual juga menunjukan bahwa di kuartal kedua tahun 2022, Mitra Bukalapak berkontribusi terhadap 48% Total Processing Value (TPV) Bukalapak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News