Reporter: Monika Novena, Gloria Haraito | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Volume angkutan kapal milik PT Berlian Laju Tanker Tbk melonjak, seiring kenaikan permintaan jasa pengangkutan laut. Widihardja Tanudjaja, Presiden Direktur Berlian Laju, mengatakan, hingga kini perusahaannya memiliki 99 unit kapal yang mengangkut muatan cair, seperti minyak, gas bumi, serta crude palm oil (CPO).
Memang, total kapasitas angkut seluruh kapal milik emiten saham berkode BLTA ini masih di bawah 300 juta ton per tahun. "Tapi pertumbuhan rata-rata volume angkut mencapai 10% per tahun," tutur Widihardja kepada KONTAN, Rabu (26/10). Selain melayani pengangkutan di dalam negeri, kapal BLTA juga berlayar ke Amerika, Eropa, Timur Tengah, India, dan China.
Widihardja menjelaskan, untuk mengangkut migas, Berlian Laju mengerahkan dua unit kapal Suezmax berkapasitas masing-masing 155.000 deadweight tonnage (DWT). Dalam setahun, kedua kapal ini bisa mengangkut 12 kali. BLT juga memiliki 20 unit kapal angkutan kimia yang masing-masing berkapasitas 20.000 DWT.
Peningkatan volume pengangkutan tak hanya terjadi di Berlian Laju melainkan di bisnis perkapalan Tanah Air secara keseluruhan. Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) mengatakan, tahun 2015, volume muatan angkutan laut Indonesia akan mencapai di atas 1 miliar ton per tahun. Volume ini berasal dari angkutan domestik dan internasional.
Proyeksi ini tumbuh 7% per tahun dari volume angkut tahun 2010 yang sebesar 876,2 juta ton. Tahun ini, INSA memperkirakan muatan angkutan laut akan menyentuh 937,5 juta ton.
INSA menargetkan pangsa pasar kapal nasional di pelayaran internasional bisa naik dari 9% saat ini menjadi 20% tahun 2020. "Untuk mencapai target ini, INSA berharap dukungan pemerintah," tutur Carmelita. Dalam hal perpajakan misalnya, INSA meminta pemerintah mempercepat penghapusan PPN 10% untuk kapal nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News