Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada bulan Oktober 2025 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan bahwa ada 21 ruas jalan tol yang trafiknya rendah dan dibawah target dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Dari 21 ruas jalan tol tersebut, salah satunya adalah Jalan Tol CIbitung-Cilincing yang dikelola PT Cibitung Tanjung Priok Port (CTP) Tollways salah satu entitas bisnis PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).
Direktur Utama PT CTP Tollways Yaya Ruhiya mengakui trafik kendaraan per hari atau Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) saat ini berkisar 8.500-8.700 kendaraan. Angka ini jauh dari target awal dalam rencana bisnis Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang mencapai 34.000 kendaraan per hari.
Baca Juga: Asosiasi Logistik Desak Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi, Ini Alasannya
“Salah satu faktor yang membuat trafik jalan tol ini rendah adalah adanya disparitas tarif dibandingkan ruas jalan tol lain,” ujarnya, Selasa (4/11) lalu.
Ia mencontohkan, tarif tol Cibitung-Cilincing atu rute terjauh diruas jalan tol ini untuk Golongan I mencapai Rp 68.500. Bandingkan dengan ruas jalan tol Cikunir ke Cakung dan Cilincing yang tarifnya terintegrasi dalam tarif jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) I yang sekitar Rp 16.000.
“Disparitas akan meningkat apabila berbicara golongan III, IV, dan V. Padahal kami sellu memberikan diskon trif untuk kendaraan golongan II ke atas,” tambahnya.
Yaya bilang awalnya JTCC ini dibangun untuk memudahkan arus barang dari wilayah timur Jabodetabek menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, faktanya sekitar 75% kendaraan yang melintas di jalan tol ini berasal dari kendaraan pribadi.
Usul Integrasi Tarif
Yaya bilang CTP Tollways terus berupaya meningkatkan trafik kendaraan di Jalan Tol Cibitung-Cilincing ke depan. Menurutnya, meski masih rendah,trafik kendaraan di jalan tol ini setiap tahun mengalami pertumbuhan meski belum signifikan, sehingga butuh strategi lain untuk meningkatkan trafik tersebut.
Pertama, usulan intrgrasi tarif. Yaya bilang ketika integrasi tarif jalan tol ini dilakukan, baik dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau lainnya, maka tarifny bias lebih terjangkau dan mendorong banyak kendaraan. Khususnya golongan II ke atas untuk melintas.
Kedua, pembangunan logistic hub di sekitar Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Logistic hub yang memiliki luas 400 hektar ini nantinya akan membuat banyak kendaraan melintas ke jalan tol ini dan diharapkan kawasan industri pun mulai muncul disekitarnya.
Ketiga, pertumbuhan kawasan pemukiman di sekitar area jalan tol yang memungkinkan tumbuhnya jumlah kendaraan, khususnya kendaraan pribadi dan meningkatkan trafik di jalan tol ini.
Keempat, pembangunan New Priok Eastern Access atau Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru atau yang dikenal dengan Kalibaru. Nantinya, di jalan tol ini akan dibangun akses jalan menuju pelabuhan baru tersebut dan diharapkan konektivitas ini akan membuat trafik jalan tol ini semakin ramai.
Selanjutnya: Penerapan E10 Dinilai Aman, Gaikindo Sarankan Pengawasan Mutu
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 8 November 2025 Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













