Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, kebijakan perluasan pembatasan kendaraan berdasarkan pelat ganjil dan genap berpengaruh negatif terhadap jumlah pengunjung mal. "Kurang lebih 20% penurunan traffic, dari traffic yang kami peroleh di hari biasa," kata Ellen saat dihubungi, Jumat (3/8).
Menurut Ellen, sekitar 80% pengunjung mal datang dengan mobil. Sayangnya, tak semua pengunjung punya dua mobil untuk mengakali kebijakan ganjil-genap.
"Tidak semua orang juga pakai transportasi umum. Kan kita tahu belum sebagus di negara tetangga. Sehingga itu juga mennyebabkan terjadi pengurangan orang berbelanja ke mal," ujar dia.
Keengganan orang ke mal diperparah kemacetan seperti yang terjadi pada hari pertama kebijakan itu resmi diterapkan Rabu lalu. Akibat kemacetan yang terjadi di sejumlah titik, Ellen menduga banyak orang tak memilih ke mal.
Belum lagi sistem ganjil-genap juga kini berlaku pada Sabtu dan Minggu. Menurut Ellen, penurunan jumlah pengunjung bakal berdampak ke perekonomian daerah. Selain tenant-tenant mal yang turun omzet, pajak daerah dari parkir, restoran, dan hiburan juga bakal turun.
"Impaknya tergulung semua. Jadi (pemerintah) tolong keputusan itu dilihat komprehensif ya. Bukan hanya dengan jalannya sepi tapi di satu sisi perekonomian bagaimana," kata Ellen.
Sejauh ini, Ellen mengatakan pihaknya tak pernah dilibatkan dalam kebijakan ganjil-genap maupun penutupan pintu tol. Ia berharap ganjil-genap tak diteruskan terlalu lama.
Kebijakan perluasan ganjil-genap untuk Asian Games 2018 hanya mengecualikan masyarakat difabel. Hal ini tertuang dalam Pergub Nomor 77 Tahun 2018.
Perluasan wilayah ganjil-genap mobil pribadi sampai ke jalan arteri akan diberlakukan selama 15 jam per hari, mulai pukul 06.00 sampai 21.00 dari Senin hingga Minggu.
Perluasan penerapan sistem ganjil-genap mencakup Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Gatot Subroto (simpang Kuningan-simpang Slipi), Jalan S Parman (simpang slipi-simpang Tomang), Jalan MT Haryono (simpang UKI-simpang Pancoran-simpang Kuningan).
Sistem itu juga berlaku di Jalan HR Rasuna Said, Jalan DI Panjaitan (simpang Pemuda-simpang Kalimalang-simpang UKI), Jalan Jenderal A Yani (simpang Perintis-simpang Pemuda), Jalan Benyamin Sueb (simpang Benyamin Sueb-Kupingan Ancol) dan Jalan Metro Pondok Indah (simpang Kartini-simpang Pondok Indah) serta Jalan RA Kartini. (Nibras Nada Nailufar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perluasan Ganjil-Genap Sebabkan Pengunjung Mal Turun 20 Persen"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News