Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun dua koridor transportasi massal jenis light rapid transit (LRT) dalam waktu dekat bakal membuat potensi properti di areal yang dilewati koridor tersebut makin mentereng. Adapun rencana dua koridor tersebut meliputi Kebayoran Lama–Kelapa Gading dan Kelapa Gading–Kemayoran–Soekarno Hatta.
Direktur Utama HK Realtindo, M. Fauzan, kepada KONTAN (7/8) menjelaskan, adanya akses tambahan berupa LRT bakal positif. Apalagi, anak usaha PT Hutama Karya ini juga punya proyek di Kemayoran. "Akses dan alternatif transportasi masyarakat jadi bertambah," kata dia.
Hanya saja, berapa besar pengaruh keberadaan LRT ke harga properti yang mereka garap, belum bisa diukur dalam waktu dekat. Sebab, kabar akan dibangunnya LRT masih terbilang baru.
Setidaknya, seberapa besar kenaikan harga properti di Kemayoran, khususnya milik pengembang ini, baru terlihat saat ada BTN Expo yang bakal berlangsung pertengahan Agustus 2015 ini. Melalui kegiatan tersebut, ia memprediksi bisa terlihat secara pasti permintaan masyarakat.
"Kami juga sudah memasukkan soal LRT dalam poin-poin penjualan kami nanti. LRT memang bisa mendongkrak penjualan tapi belum bisa menaikan harga properti," tuturnya.
Meski begitu, HK Realtindo rupanya tengah melirik areal yang nantinya bakal dilalui LRT, seperti di kawasan Cibubur dan Cawang. Meski masih merahasiakan rencana detailnya, namun manajemen memastikan mengincar lokasi properti di Cibubur.
Fauzan bilang, sudah ada lahan seluas 10 hektar (ha) di sepanjang ruas tol Jagorawi. "Nanti akan dibangun kluster kecil, tapi bukan dalam waktu dekat," imbuhnya.
Head of Research Savills PCI, Anton Sitorius memiliki pendapat senada. LRT bisa membuat properti di rute transportasi ini kian menarik. Tapi, untuk saat ini masih belum bisa kami proyeksi pengaruhnya terhadap kenaikan harga.
Lantaran proyek LRT masih berstatus wacana dan belum jelas kapan terealisasi. Hal ini berkaca dari proyek transportasi masal lainnya seperti mass rapid transit (MRT). Sejatinya, proyek yang tengah dikerjakan ini sudah terlaksana jauh-jauh hari. Ini yang dia takutkan bakal terjadi di proyek LRT.
Apalagi masih ada beberapa rute LRT yang masih tumpang tindih dengan jalur kereta bandara milik PT KAI yang punya otoritas besar di bisnis perkeretaapian. Makanya, ia ingin proyek-proyek transportasi massal tesebut dibangun terlebih dahulu. Kalau ini terlaksana transportasi sekitar Jakarta bakal lebih nyaman dan tentu mendongkrak properti sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News