kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang PLTU 9 dan 10 Gandeng UMKM di Sekitar Proyek


Jumat, 03 Juni 2022 / 21:52 WIB
Pengembang PLTU 9 dan 10 Gandeng UMKM di Sekitar Proyek
ILUSTRASI. Indo Raya Tenaga mengandakan pelatihan menggandeng dinas terkait hingga pemodal BRI. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama/18


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - CILEGON. PT Indo Raya Tenaga (IRT) mengadakan pelatihan pengembangan usaha pada warga di Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, dan Desa Salira, Kabupaten Serang. Peserta pelatihan didominasi kaum perempuan yang ingin mandiri dan bersaing dalam sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Peserta adalah perempuan pelaku UMKM di sekitar proyek pembangunan PLTU USC Jawa 9 dan 10.  Pendamping UMKM Dinas Koperasi (Diskop) & UMKM Kota Cilegon, Nurul Mutmainah mengatakan, peran pemerintah Kota Cilegon adalah melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM, yang salah satunya dengan menempatkan kader hingga di kelurahan-kelurahan yang tersebar di 43 Kelurahan. 

"Sejumlah metode dalam rangka meningkatkan kualitas para pelaku UMKM adalah memberikan pembinaan, pelatihan, hingga membantu pemasaran. Dalam hal ini intansi terkait juga dilibatkan," jelas Nurul dalam rilis. Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah Kota Cilegon melalui instansi terkait selalu terlibat mulai perizinan, peningkatan kualitas, hingga pemasaran produk UMKM. 

Baca Juga: KemenKop UKM percepat penerbitan perizinan berusaha dan sertifikasi produk UMKM

Nurul mengatakan, dengan peningkatan kualitas, secara otomatis pelaku UMKM juga harus melengkapi perizinan, mulai label halal, label layak konsumsi, label edar, dan perizinan lainnya yang bisa menjadi pendukung keberlangsungan usaha. "Dengan demikian produk-produk yang dihasilnya bisa dipasarkan secara luas,” jelasnya.

Perbankan pun telah membantu pelaku usaha tersebut untuk berkembang. "Selain kemampuan dan kerajinan sebagai modal utama, uang adalah salah satu pendukung demi tercapainya kelancaran dalam melaksanakan  kegiatan, jadi program untuk pelaku UMKM BRI memiliki banyak program yakni Kredit Usaha Rakyat atau KUR, dengan bunga pertahunnya kecil dan terjangkau," kata Pimpinan Cabang BRI Cilegon, Muhammad Sigit Yudanto.

Sigit menyarankan, jika pelaku UMKM melakukan pinjaman ke bank, selayaknya juga bisa mengatur keuangan. Sehingga, uang pinjaman dari bank bisa bergulir untuk kepentingan usaha dan bukan untuk kepentingan pribadi.

"Supaya bantuan permodalan tepat sasaran, maka pengaturan keuangan harus benar-benar ditata dengan baik, sehingga kegagalan atau bangkrut bisa diminimalisir," ujar Sigit.

Baca Juga: PLTU Jawa 9 dan 10 diharapkan menggunakan tenaga kerja lokal

Salah satu pelaku UMKM warga Suralaya, Yuli mengaku memang , tidak mudah untuk menuju sukses. Namun, berkat kegigihan, sejak tahun 2014 dia mulai usaha produksi sambel kretek, kripik pisang, dan mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci. Kini Yuli telah mengantongi omzet mencapai lebih dari Rp 10 juta per bulan.

"Perjalanan hampir 8 tahun UMKM sambel kreteg, liku-liku perjalanan bisnis sudah dilalui. Intinya bahwa usaha dagang kalau mau sukses harus ulet, dan terus belajar tanpa pengenal lelah," kata Yuli memotivasi, para pelaku UMKM lainnya.   

GM Project PT IRT Steve Adrianto mengatakan, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada warga di sekitar areal proyek pembangunan PLTU USC Jawa 9&10, yakni Kelurahan Suralaya, Kelurahan Lebakgede, dan Desa Salira. Dalam pelatihan ini mengenai kiat dan langkah memulai usaha sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing pelaku usaha. 

Steve menilai, UMKM merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional dan dapat menjadi indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi.  Di Kelurahan Suralaya dan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, potensi pengembangan UMKM sangat besar. Terdapat sekitar 165 UMKM di Kelurahan Suralaya dan 21 UMKM di Kelurahan Lebakgede. 

Steve menguraikan, perkembangan UMKM dapat memperluas lapangan kerja dan memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.  "PT Indo Raya Tenaga selaku pengembang proyek pembangunan PLTU USC Jawa 9&10 ingin berkontribusi dan menjadi bagian dari pengembangan UMKM di Kota Cilegon khususnya Kelurahan Suralaya dan Lebakgede. Karenanya kami turut melakukan pelatihan pengembangan usaha ini," kata dia. 

Baca Juga: PLTU Jawa 9 dan 10 Jadi Penyumbang Investasi Terbesar di Cilegon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×