kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,29   -29,44   -3.18%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang properti cemburu dengan mobil LCGC


Senin, 18 November 2013 / 13:05 WIB
Pengembang properti cemburu dengan mobil LCGC
ILUSTRASI. Pengunjung berada di pusat perbelanjaan AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). Pemerintah menetapkan DKI Jakarta dan kota serta kabupaten di sekitarnya berstatus PPKM Level 2. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso menjelaskan saat ini para pengembang properti cemburu dengan produsen yang menjual mobil murah (Low Cost Green Car/LCGC).

Menurut Setyo, para produsen mobil LCGC mendapatkan banyak bantuan dan insentif dari pemerintah. Padahal selama ini pengembang properti lebih banyak membantu masyarakat dengan menjual rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Ini kecemburuan semua pengembang rumah ," ujar Setyo Maharso dalam acara Ekonomi Outlook 2014, Senin (18/11).

Setyo menambahkan, komponen mobil LCGC masih banyak menggunakan bahan-bahan impor. Namun pemerintah tidak melihat hal tersebut sebagai beban biaya impor komponen. "Mobil murah tidak 100 persen lokal dapat insentif," ungkap Setyo.

Setyo menegaskan, selama 12 tahun pengembang rumah di Indonesia berusaha tidak menaikkan harga rumah dan tanah. Namun karena selama ini regulasi yang dikeluarkan pemerintah tidak mendukung kebutuhan masyarakat mendapatkan akses properti, harga rumah dan tanah melambung tinggi.

"Sekarang naiknya besar karena Tuhan menciptakan tanahnya tidak bertambah. Kedua masalah infrastruktur antara di kota lain tempat," jelas Setyo. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×