kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang properti tambah cadangan lahan


Sabtu, 12 Mei 2018 / 17:05 WIB
Pengembang properti tambah cadangan lahan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengembang properti tampak gencar menggelar ekspansi penambahan lahan tahun ini sembari tetap menggenjot penjualan properti. Maklum, lahan merupakan salah satu modal utama bagi perusahaan properti agar bisa mempertahankan bisnis mereka.

Misalnya, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) yang terbilang agresif menambah cadangan lahan. Untuk memuluskan rencana tersebut, perusahaan ini berencana menaikkan anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun ini hingga menjadi Rp 1 triliun.  

Semula, MTLA mengalokasikan dana capex senilai Rp 600 miliar dan sebagian besar untuk beli lahan. "Ada potensi capex naik menjadi Rp 1 triliun karena kami memiliki rencana mengakuisisi lahan di beberapa lokasi," kata Olivia Surodjo, Direktur keuangan MTLA, Jumat (11/5).

Saat ini, total landbank secara gross milik Metropolitan Land sudah lebih dari 700 hektare (ha). Sampai akhir tahun perusahaan ini menargetkan bisa mencapai lebih dari 800 ha.

MTLA telah mendapatkan izin mengembangkan lahan sekitar 280 ha di wilayah Jawa Barat. Lahan ini akan disulap menjadi satu kawasan kota mandiri baru.

Tahap awal bakal berdiri hotel. "Rencana kalau izin master plan sudah dapat, kami akan mulai groundbreaking proyek hotel di sana pada semester dua tahun ini," kata Olivia.

Setali tiga uang dengan PT Metropolitan  Kentjana Tbk (MKPI), yang menyiapkan belanja modal Rp 500 miliar untuk mengakuisisi lahan. Husin Widjajakusuma, President Director Metropolitan Kentjana Tbk berujar, pihaknya saat ini sedang penjajakan pembelian lahan di beberapa titik di Jabodetabek dengan jumlah lahan sekitar 50 ha.

"Ada beberapa titik yang kami lirik. Satu titik ada yang kurang dari 10 ha, dan ada titik lain yang lebih dari 10 ha," ungkap Husin.

Rencananya, untuk lahan-lahan yang luasnya cenderung kecil akan dikembangkan menjadi kawasan perumahan. Sedangkan lahan yang arealnya cukup luas akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu atau mixed use seperti Pondok Indah.

Saat ini, MKPI masih memiliki landbank di Tanah Ara, Pondok Pinang, seluas 2 ha dan rencananya mulai  tahun ini menjadi proyek perumahan. Sementara di Pondok Indah, perusahaan masih memiliki landbank sekitar 15 ha sampai 20 ha.

Kemudian, PT Waskita Karya Realty juga akan gencar menambah lahan lewat akuisisi langsung maupun kerjasama dengan pemilik lahan. Waskita Realty akan fokus penambahan lahan di sekitar jalan tol untuk pengembangan toll road city dan di sekitar bandara untuk pengembangan aerocity.  

"Kami telah bekerjasama dengan Moderland membentuk perusahaan joint venture untuk mengembangkan jalan tol road city seluas 370 ha di Bekasi," ungkap Bambang Rianto, Komisaris Waskira Realty baru-baru ini.

Tak mau ketinggalan, saudara Waskita Realty, yaitu PT Wika Realty yang terus ekspansif membidik lahan-lahan potensial. Tahun ini, perseroan akan menyiapkan belanja modal Rp 5 triliun untuk tambah lahan dan pengembangan bisnis properti.

Agung Salladin, Direktur Utama Wika Realty menuturkan, penambahan lahan akan dilakukan dengan cara menjalin kerjasama ke pemilik lahan dan juga lewat akuisisi tanah milik masyarakat.

"Tahun ini kami sedang fokus melakukan akuisisi lahan di sekitar jalan tol Bandung-Soreang dan juga  mulai akuisisi lahan sekitar ruas Serang-Maja, yang diinisiasi WIKA dan Hanson International," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×