Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pasar properti yang kurang berkilau tahun lalu, memicu pengembang menunda pembangunan proyek apartemen. Colliers International Indonesia mencatat, pasokan unit apartemen yang diluncurkan di Jakarta pada 2016 sekitar 12.648 unit atau anjlok 49% dibandingkan tahun 2015 yang sebanyak 18.840 unit
Begitu pula proyek apartemen tahun lalu, terbilang minim cuma 15 proyek ketimbang di tahun 2015 yang bisa 30 proyek. "Pengembang masih mengkhawatirkan kondisi pasar properti domestik," ucap Ferry Salanto, Associate Director Colliers International dalam risetnya.
Meski begitu Colliers mencatat, pasokan apartemen di Jakarta secara tahunan di akhir 2016 naik 16,8% menjadi 176.178 unit. Dan bakal ada tambahan 70.883 unit apartemen anyar dalam empat tahun kedepan menjadi total 247.000 unit.
Sedangkan di Surabaya, pengembang tidak berani mengerek harga apartemen, demi bisa menarik pembeli. Apalagi pasokan apartemen di kota buaya ini, kata Colliers, bakal ada tambahan 33.092 unit hingga tahun 2020 nanti.
Kepada KONTAN Ferry menghitung, tahun lalu tercatat ada 11 pengembang yang menunda proyek hunian jangkung. Sayang, ia tidak merinci nama pengembang dan identitas proyek tersebut.
Salah satu pengembang, PT Intiland Development Tbk mengaku, terpaksa menunda proyek apartemen di Surabaya Barat tahun lalu. Rencananya, proyek apartemen tersebut bisa dibangun pada semester II tahun ini. "Kami menunda, karena pasar yang kurang bagus dan masalah perizinan," ucap Archied Noto Pradono, Direktur Intiland Development kepada KONTAN, Rabu (11/1).
Meski begitu, Intiland tidak menunda proyek lain. Seperti satu proyek gedung jangkung di Surabaya Barat, serta berupaya menyelesaikan dua menara bangunan tinggi di South Quarter, TB Simatupang, Jakarta. "Total investasi proyek tersebut sekitar Rp 1,7 triliun," ujar dia.
Sementara , Presiden Direktur Asiana Lintas Development Loemongga Haoemasan bilang, tahun ini pihaknya sejatinya akan meluncurkan beberapa proyek apartemen di Jabodetabek. Salah satunya di wilayah TB Simatupang yang memiliki kapasitas 162 unit. Lantas ada proyek apartemen di Two Senopati di Kebayoran Baru dengan kapasitas 114 unit.
Namun, peluncuran kedua proyek ini tergantung dari kondisi makro. "Kami akan meluncurkan kedua proyek ini tapi melihat kondisi ekonomi lebih lanjut," katanya ke KONTAN.
Aleviery Akbar, Associate Director Colliers International, memproyeksi, sejatinya para pengembang tidak akan menunda proyek apartemen tahun ini. Soalnya, produk domestik bruto nasional tahun ini bisa membaik dari tahun lalu.
Apalagi hajatan amnesti pajak sudah berakhir. Dan bila ajang pilkada serentak berlangsung aman, maka menjadi momentum positif bagi pebisnis properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News