kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan kebun benih datar (KBD) dinilai bisa sukseskan swasembada gula


Senin, 28 Desember 2020 / 13:43 WIB
Pengembangan kebun benih datar (KBD) dinilai bisa sukseskan swasembada gula
ILUSTRASI. Sejumlah buruh mengangkut tebu saat panen di pesawahan Desa Bendo, Magetan, Jawa Timur, Selasa (11/7). Pengembangan kebun benih datar (KBD) dinilai bisa sukseskan swasembada gula


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Contohnya, bahwa saat ini hampir 80% petani di Jateng memanfaatkan benih varietas BL lantaran rendemennya yang memang tinggi. Padahal, varietas ini diketahui sudah terjangkit penyakit Luka Api sehingga sudah seharusnya dilakukan pencarian dan pengenalan varietas baru.

Belum lagi, para petani kerap menjadikan BL sebagai satu satunya varietas untuk ditanam baik pada masa awal, tengah, dan akhir. Hal ini jauh berbeda dengan pola tanam yang dilakukan oleh para petani di bawah bimbingan pabrik gula skala besar.

“Di perkebunan besar, komposisi awal, tengah, [dan] akhir itu benar-benar dijaga. Nggak akan ada tebu masa awal yang ditanam di akhir, mereka benar-benar disiplin sehingga hasilnya juga optimal,” ujar Ari.

Di sisi lain, pengenalan varietas baru pada petani bukanlah urusan gampang. Petani yang telah terbiasa menanam satu jenis bibit tertentu, biasanya sulit untuk berganti dan beralih pada jeis atau varietas baru. Selain faktor kebiasaan, tingginya produksi varietas BL menjadi alasan lain.

Untuk itu, perlu dilakukan pengembangan demplot varietas unggul baru di sentra-sentra tanaman tebu guna memberi contoh bagi para petani.

Baca Juga: Laba RNI di kuartal III melesat 192%, ini pendorongnya

Menanggapi seluruh catatan ini, Ketua PPBPTI Jatim, Kodrat Samadikun menekankan koordinasi yang baik antar pemangku kepentingan menjadi kunci utama untuk mendapatkan data untuk bisa mendapatkan data serta membuat pemetaan yang akurat terkait dua hal di atas.

“Ini melibatkan tidak hanya satu institusi [tetapi] harus semua yang berkepentingan terlibat dan harus memang benar-benar bagaimana membangun sistem yang baik,” ujar Kodrat.

Seperti diketahui, pemerintah mengembangkan 1.667 hektar KBD yang tersebar di Jawa Timur, Jawa tengah, dan Jawa Barat pada 2020 sebagai bagian dari upaya mempercepat tercapainya swasembada gula. Pengembangan KBD ini ditargetkan bisa menghasilkan 600,120 juta benih.

Selanjutnya: Pahitnya bukan main, ini 5 manfaat sambiloto sebagai obat herbal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×