kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia, ini update terbarunya


Selasa, 13 Oktober 2020 / 16:31 WIB
Pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia, ini update terbarunya
ILUSTRASI. Covifor, Remdesivir produksi Amarox Pharma Global (Hetero Group) yang dipasarkan Kalbe Farma


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Demi menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menegaskan bahwa harga vaksin dari Bio Farma tidak akan memberatkan pemerintah yakni di kisaran Rp 200.000 per dosis.

"Dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin. Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar," jelasnya.

Baca Juga: Indonesia butuh 320 juta dosis vaksin virus corona, ini perhitungannya

Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, Honesti menegaskan tentu Bio Farma mengikuti prinsip-prinsip yang ada. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan.

Adapun Kimia Farma belum bisa memerinci bagaimana target distribusi vaksin G42 Uni Emirat Arab ke Indonesia.

Melansir catatan sebelumnya, saat ini vaksin G42 tengah dalam proses uji klinis tahap 3 di UEA. Indonesia juga sudah mendapatkan komitmen untuk mengimpor vaksin dari G42, Uni Emirat Arab sebanyak 10 juta vaksin di tahun ini.

"Hingga saat ini Kimia Farma terus melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak mitra terkait dengan vaksin tersebut," jelas Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno.

Jikalau nanti vaksin sudah diimpor, KAEF juga telah menyiapkan infrastruktur rantai dingin (Cold Chain) untuk distribusi.

"Kami pada prinsipnya siap untuk mendistribusikan melalui seluruh cabang distributor kami yang tersebar di seluruh Indonesia dan dalam proses distribusi sesuai dengan regulasi," jelasnya.

Emiten pelat merah lainnya yakni PT Indofarma Tbk (INAF) telah menyiapkan armada distribusi rantai dingin serta produksi jarum suntik.




TERBARU

[X]
×