Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
Seiring perkembangan pengguna internet, pengguna layanan travel online atau Online Travel Agent (OTA) di Indonesia juga terus bertambah. Saat ini saja pengguna OTA sudah sekitar 12% dari total pengguna internet.
Memang jika dibandingkan dengan negeri lain, persentasenya terbilang masih kecil. Misalnya saja seperti di Inggris yang sudah mencapai 78% dalam menggunakan OTA untuk aktifitas booking dan travellernya.
Arnold Sebastian Egg Direktur sekaligus pendiri dari happyholiday.travel menuturkan bahwa potensi OTA di Indonesia masih sangat besar. Untuk itu ia mengajak pelaku industri OTA untuk terus melakukan edukasi.
Agar masyarakat kian sadar bahwa aktifitas traveling bisa juga dilakukan secara online, tanpa perlu lagi direpotkan dengan pemesanan via agen offline. Dengan online, masyarakat bisa langsung menentukan pilihan hotel dan aktifitas liburan yang sesuai dengan budgetnya, karena bisa mengecek dan melakukan langsung booking via online lewat OTA seperti happyholiday.
"Karena memang online travel masih belum memasyarakat secara luas, tugas kita mengedukasi itu," ujarnya Sabtu di ajang Indonesia Travel Holiday Fair yang digelar di J-expo Kemayoran dari 25 s/d 27 Oktober 2013.
Happyholiday.travel sendiri saat ini sudah menjalin kerjasama lebih dari 150 ribu hotel dari seluruh dunia. OTA yang baru berdiri satu tahun ini akan memperkuat pasar mencanangkan program traveller murah. Agar bisa memberikan motivasi bagi para traveller atau pun bookers atau pemesan yang mau melakukan perjalanan.
Misalnya dengan memberikan program discount khusus book hotel 70-80%, bukan dari harga publish rate tapi langsung dari best rate. Plus transparansi rate yang bisa diyakinkan sesuai dengan yang dikeluarkan hingga check in.
Hal ini berbeda dengan pemain OTA lainnya yang memajang rate di depan namun saat check in, pemesan hotel masih harus membayar lebih untuk hal-hal lain, sehingga tidak terjadi kesesuaian rate, alhasil pemesan pun harus mengeluarkan uang lagi. “Kami belum punya target untuk jualan dalam tiap even off air, saat ini lebih kepada branding dulu,” tutup Arnold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News