kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Penguatan Harga Batubara Berjangka Diproyeksi Tidak Akan Bertahan Lama


Selasa, 27 Mei 2025 / 20:11 WIB
Penguatan Harga Batubara Berjangka Diproyeksi Tidak Akan Bertahan Lama
ILUSTRASI. Sejumlah truk memindahkan batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2024). Harga batubara berjangka saat ini menikmati penguatan setelah terjerembab dalam dua bulan terakhir. Namun, penguatan ini diprediksi tak berlanjut.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga batubara berjangka saat ini menikmati penguatan setelah terjerembab dalam dua bulan terakhir. Namun, penguatan ini diprediksi tak bakal berlanjut signifikan.

Data Trading Economics, Selasa (27/5) menunjukkan harga batubara berjangka Newcastle berada di level US$ 100,40 per ton. Dalam sebulan, nilainya naik 5,02%. 

Sayangnya, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai tren ini tidak akan bertahan lama.

“Kondisi pasar yang bergejolak menciptakan ketidakpastian harga. Namun, kenaikan harga batubara saat ini kemungkinan besar tidak akan bertahan lama, apalagi menguat lebih jauh, terutama setelah tarif berlaku pada kuartal III-2025,” ungkap Sutopo kepada Kontan, Selasa (27/5). 

Baca Juga: Harga Batubara Diproyeksi Kian Tergerus, Simak Rekomendasi Saham Sektor Batubara

Kondisi di pasar global juga tidak mendukung. 

Sutopo bilang harga batubara termal berjangka yang digunakan untuk pembangkit listrik bakal menghadapi hambatan signifikan dan tren penurunan dalam jangka panjang, seiring pergeseran ke sumber daya alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Dus, harga batubara metalurgi berjangka yang digunakan untuk produksi baja disebut bisa saja tumbuh stabil dalam jangka pendek hingga menengah. Namun, sektor ini pun pada akhirnya akan menghadapi tekanan dari upaya dekarbonisasi dalam industri baja.

“Investor yang melihat harga batubara berjangka dalam jangka panjang harus sangat berhati-hati, terutama untuk batubara termal, dan menyadari momentum global yang kuat menuju ekonomi rendah karbon,” sebut Sutopo. 

Baca Juga: Harga Batubara Melandai, Prospek Emiten Lunglai

Menurut Sutopo, tak tersisa banyak ruang bagi harga batubara berjangka untuk naik lebih tinggi lagi. Kecuali, terdapat gangguan besar seperti krisis energi yang bisa meningkatkan kebutuhan listrik dan cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan kekhawatiran pasar soal ketersediaan stok. 

Hingga kuartal III-2025 nanti, Sutopo memproyeksi harga batubara Newcastle dapat bergerak di rentang US$ 100–US$115 per ton. “Mungkin ada peningkatan menjelang  2026, tetapi tidak ada perubahan dramatis yang diantisipasi secara luas,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Keputusan Sidang Isbat: Hari Raya Idul Adha pada 6 Juni 2025

Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×