Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pengurangan day old chicken (DOC) sebesar 9,5% dan tingginya permintaan konsumen dianggap menjadi penyebab mulai stabilnya harga ayam broiler dan telur di tingkat peternak.
Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, pengurangan DOC tersebut sudah berlaku sejak 12 Oktober dan akan berlangsung hingga 22 Desember.
Meski sudah berlangsung sejak Oktober, peningkatan harga justru terjadi pada pertengahan November. "Pengurangan DOC memang baru terasa dalam 40 hari, atau 1,5 bulan karena panennya dalam waktu itu," ujar Singgih, Senin (20/11).
Menurut Singgih, normalnya produksi ayam pedaging sebanyak 62 - 65 juta ekor dalam seminggu. Dengan adanya pengurangan DOC tersebut maka saat ini produksi DOC sebesar 9,5%, maka produksi ayam akan mencapai 54 - 55 juta ekor.
Dengan adanya pengurangan DOC, harga DOC pun mulai meningkat sebesar 5-10% atau menjadi Rp 5.000 per ekor. Meski begitu, Singgih berpendapat peningkatan harga DOC ini tidak terlalu mempengaruhi beban produksi peternak.
Dia berpendapat, harga pokok produksi untuk menghasilkan ayam pedaging sebesar Rp 16.500 - Rp 17.000 per kg.
Sigit Prabowo, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) pun mengungkapkan hal senada. Menurutnya, saat ini konsumsi masyarakat sudah sesuai dengan produksi ayam pedaging maupun telur yang dihasilkan oleh peternak.
Sigit pun meyakini permintaan yang tinggi menjelang natal dan tahun baru dapat meningkatkan harga ayam pedaging dan telur. Menurut Sigit, biasanya permintaan akan mengalami peningkatan sebesar 10-15% dari kebutuhan normal.
Pengurangan DOC ini akan berlangsung hingga Desember. Namun, Singgih berharap pengurangan DOC ini akan terus dilanjutkan hingga Maret.
Hal ini dikarenakan permintaan pasar yang akan melemah pada Februari dan Maret mendatang. "Kami harap pengurangan DOC dilanjutkan hingga Maret. Dengan begitu harga ayam dan telur bisa sekitar Rp 18.000 - Rp 19.000," ujar Singgih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News