kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha berharap harga vaksin gotong royong kurang dari Rp 1 juta per orang


Senin, 03 Mei 2021 / 19:27 WIB
Pengusaha berharap harga vaksin gotong royong kurang dari Rp 1 juta per orang
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyiapkan suntikan vaksin virus corona (COVID-19) buatan Sinopharm,


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak setengah juta vaksin pemberian Pemerintah Persatuan Emirat Arab tiba di Jakarta pada Sabtu, (1/5), pukul 12.05 WIB. Sebelumnya pada akhir April lalu telah tiba 482.400 dosis vaksin Sinopharm.

Terkait kedatangan vaksin Sinopharm, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, bahwa 500.000 dosis vaksin tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengapresiasi upaya pemerintah untuk mendatangkan vaksin gotong royong. Meski begitu, Ia berharap pemerintah bisa mendapat vaksin lebih banyak untuk mempercepat herd immunity.

Baca Juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia tembus 20 juta dosis

Hariyadi menilai, prioritas vaksin gotong royong sebaiknya tidak dilihat dari sektor per sektor. Akan tetapi, dilihat dari zona penyebaran covid-19 di suatu daerah. Jika zona merah sebaiknya didahulukan untuk mendapatkan vaksinasi gotong royong.

"Dari masukan yang kemarin kita bikin kuesioner itu untuk vaksinasi (gotong royong) lengkap tidak boleh lebih dari Rp 1 juta per orang, itu yang dari hasil kuesioner kita. Kita berharap mudah-mudahan harganya bisa di bawah itu," kata Hariyadi kepada Kontan.co.id, Senin (3/5).

Lebih lanjut Hariyadi berharap, pelaksanaan vaksinasi gotong royong bisa segera dilakukan. Pihaknya telah mendaftarkan 8,7 juta orang dari 17.400 perusahaan yang siap untuk melakukan vaksinasi gotong royong.

"Dari tenaga medisnya ini juga disediakan pemerintah tentu dengan ada biaya karena ini kan ngga masuk yang gratis, jadi pemerintah sendiri sudah menyiapkan. Tapi kalau perusahaannya punya fasilitas kesehatan sendiri ya dia cuma beli vaksinnya aja, yang melakukan vaksinya dari orangnya sendiri si perusahaan itu," ujar Hariyadi.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani mengatakan, vaksinasi gotong royong harus didorong dan melibatkan banyak stakeholders agar lebih terakselerasi.

Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan permenkes soal harga vaksin gotong royong

Hal ini sebagai bagian upaya vaksinasi agar dalam satu tahun ke depan bisa tercapai 70% masyarakat tervaksin.

Ia menyebut, distribusi vaksin gotong royong sebaiknya melibatkan wiraswasta dan pengusaha. Hal ini agar tidak menjadi beban tunggal pemerintah. Sektor yang perlu mendapat prioritas adalah sektor-sektor yang membutuhkan mobilitas tinggi.

"Untuk harga, Rp 1 juta (per orang) untuk 2 kali vaksin, relatif masih accepted," ujar Ajib kepada Kontan.co.id, Senin (3/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×