kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Pengusaha gula meminta luas lahan tebu ditambah


Jumat, 23 Oktober 2015 / 11:11 WIB
Pengusaha gula meminta luas lahan tebu ditambah


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kalangan pengusaha gula yang tergabung dalam Asosiasi Gula Indonesia (AGI) meminta pemerintah menyediakan lahan tebu di luar Jawa untuk kebutuhan baku pabrik gula (PG). Saat ini, lahan tebu di Jawa sudah terbatas.

Direktur Eksekutif AGI Tito Pranolo bilang, untuk mencapai swasembada gula, pemerintah harus membuka investasi lahan tebu dan melakukan revitalisasi pabrik gula (PG). "Pemerintah jangan hanya memberi izin pendirian PG, tapi memberi izin pembukaan lahan tebu," katanya, Kamis (22/10).

Tito menghitung, industri gula butuh tambahan lahan tebu 350.000 hektare (ha) dari luas lahan saat ini 465.000 ha. Jika lahan tebu bertambah, Tito yakin, dalam lima tahun ke depan produktivitas gula nasional naik dari 5,6 ton per ha jadi 8 ton per ha. Jadi, produksi gula bisa tembus 4 juta ton per tahun.

Selama tiga tahun terakhir, produksi gula berbasis tebu hanya 2,5 juta ton per tahun. Saban tahun, Indonesia mengimpor 3,5 juta ton gula kristal mentah (GKM) untuk bahan baku gula rafinasi.

Adapun, kebutuhan gula dalam negeri sebanyak 5,3 juta ton per tahun, terdiri dari gula konsumsi 2,8 juta ton dan GKM untuk gula rafinasi sebanyak 2,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×