kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha minta kepastian waktu pemasukan daging impor untuk puasa dan lebaran


Senin, 22 Maret 2021 / 18:58 WIB
Pengusaha minta kepastian waktu pemasukan daging impor untuk puasa dan lebaran
ILUSTRASI. Penjual memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Minggu (26/07). Pengusaha minta kepastian waktu pemasukan daging impor untuk puasa dan lebaran.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komite Tetap Industri Peternakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Yudi Guntara Noor, meminta pemerintah memastikan kapan pemasukan daging impor dilakukan. Hal ini untuk menjamin ketersediaan pasokan dan harga daging tetap stabil saat puasa dan lebaran tahun ini.

Menurut Yudi, hingga saat ini belum terlihat adanya kepastian pemasukan daging impor yang dilakukan oleh Bulog. Dia mengatakan, hal ini dibuktikan dari beberapa distributor daging yang masih belum mendapatkan kepastian pasokan dan harga yang akan ditetapkan.

"Ini juga menjadi dilematis pada saat tidak ada kepastian. Pemerintah harus secepatnya selesaikan ini, kepastian kapan masuk. Jadi harus sinkron. Kami misalnya di industri feedlot karena keterbatasan impor, kami memobilisasi sapi lokal meskipun terbatas jumlahnya. Tapi saat yang sama BUMN yang memiliki hak eksklusif untuk datangkan daging itu harus juga tepat waktu dan komit untuk mendatangkan " ujar Yudi, Senin (22/3).

Dia menjelaskan, bila tidak ada kepastian terkait pemasukan daging impor ini, ini akan menimbulkan masalah pada pelaku usaha. Pasalnya, kehebohan terkait daging sering dibebankan pada pelaku usaha.

Baca Juga: Kadin: Daging kerbau impor akan geser pangsa penjualan daging sapi segar

Bahkan dia menuturkan sudah ada beberapa beberapa perusahaan feedlot yang mengosongkan kandangnya karena khawatir disalahkan ketika harga daging menjadi tinggi. Yudi meminta agar pemerintah memperhatikan terkait ketersediaan daging ini melihat kondisi tahun ini berbeda dengan tahun lalu.

Dia mengatakan, jika tahun lalu terjadi keterlambatan impor daging kerbau oleh Bulog karena lockdown yang dilakukan, pelaku usaha masih mampu menutupi kekurangan pasokan.

Menurutnya,  saat itu perusahaan penggemukan masih memiliki sekitar 200.000 ekor sapi dan importir daging juga melakukan importasi daging, sehingga tidak terdapat gejolak untuk daging di puasa dan lebaran tahun lalu.

Sementara, tahun ini ketersediaan dan harga sapi dari Australia pun terbatas. Dia juga memperkirakan sapi akan banyak tersedia setelah lebaran. Dia pun mengatakan sapi-sapi yang ada untuk puasa lebaran saat ini adalah sapi yang didatangkan pada Januari dimana harganya sudah lebih tinggi.

"Yang jadi masalah, jumlah yang ada sekarang di feedlot itu hanya sekitar 40% atau paling tinggi 50% dari stok sapi tahun lalu," ujarnya.

Selanjutnya: Pengusaha optimistis tak ada gejolak harga jelang Ramadan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×