kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Pengusaha minta Wapres untuk realisaikan janjinya


Rabu, 16 Oktober 2013 / 17:36 WIB
Pengusaha minta Wapres untuk realisaikan janjinya
ILUSTRASI. Tak Perlu Bingung, Ini Letak Perbedaan Tanaman Pothos dan Philodendron


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Janji surga yang disampaikan pemerintah untuk segera menurunkan biaya logistik dan memudahkan perizinan usaha di Tanah Air tentu saja menggembirakan bagi pelaku usaha. Kendati demikian, para pengusaha tampak sudah kenyang dengan janji-janji tersebut. Karena itu, pelaku bisnis dalam negeri mendesak pemerintah segera merealisasikan janji-janji pembangunan infrastruktur dan penyederhanaan regulasi.

Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi ketika ditemui di arena acara pembukaan Trade Expo ke-28 yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan di Jakarta International Trade Expo Kemayoran, Rabu, (16/10).

"Saya pikir, apa yang dikatakan Wapres (Wakil Presiden Boediono) sebenarnya sudah cukup, asal lebih cepat dilaksanakan. Tapi ini kan baru rencana, dan menurut saya rencana ini tertunda-tertunda terus. Rencana yang baik, kalau tidak jadi, maka sama saja. Jadi jangan terlalu lama janji-janji ini diharapkan," tutur Sofjan.

Sofjan mengatakan, yang dibutuhkan para pengusaha saat ini adalah realisasi dari janji-janji pemerintah untuk memudahkan iklim usaha di Indonesia. Sebab dari pengalaman selama ini, ada banyak rencana pemerintah yang baik untuk mendukung usaha dalam negeri. Namun, rencana tersebut hanya wacana. "Kalau rencana itu tidak jadi, maka makin hari produk-produk kita makin tidak kompetitif dan terpuruk," beber Sofjan.

Selama ini, lanjut Ketua APINDO ini, pengusaha Indonesia mengalami kesulitan jika harus bersaing dengan produk-produk impor yang masuk ke Indonesia.

Salah satunya yaitu pembangunan pembangkit listrik bertenaga 2x1000 Megawatt di Batang, Jawa Tengah dan juga di tempat-tempat lain untuk segera diselesaikan. Minimnya pasokan listrik ini menjadi salah satu kendala pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.

Selain itu, kondisi pelabuhan yang kurang kondusif juga menjadi perhatian pengusaha. Seperti perluasan pembangunan pelabuhan di Tanjung Priok dan beberapa wilayah lain di Indonesia yang ditargetkan baru selesai tiga hingga empat tahun lagi.

Padahal, kata Sofjan, pengusaha akan sangat membantu pemerintah menstabilkan makro ekonomi asalkan pemerintah juga membantu pengusaha dalam menjalankan kewajibannya membangun infrastruktur dan menyederhanakan perizinan di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×