Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Pelaku usaha travel Jakarta-Bandung terkejut dengan permintaan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota Bandung agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyetop pemberian izin trayek baru untuk travel rute Jakarta-Bandung. Pasalnya, mereka tengah giat mengembangkan bisnisnya paska berhenti beroperasinya KA Parahyangan beberapa waktu lalu.
Direktur PT Cipaganti Citra Graha Tommy Teguh Susetio beralasan, terbitnya putusan itu akan menghambat ekspansi yang dilakukan perusahaannya.
"Hal itu bisa merugikan, tetapi kalau memang itu sudah keputusan regulator ya kami bisa apa lagi. Kalau ekspansi di Jawa Barat terhambat, kemungkinan kami akan fokus ekspansi ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali," ujarnya.
Sekedar mengingatkan, tahun ini rencananya Cipaganti akan menambah 50 unit armada dan 36 outlet baru untuk rute Bandung-Jakarta. Dimana untuk membeli satu unit armada dibutuhkan dana Rp 250 juta sementara untuk outlet sekitar Rp 400 juta.
Tambahan armada dan outlet tersebut akan melengkapi 500 unit armada dan 34 outlet yang sudah dimiliki Cipaganti untuk rute tersebut. Dimana saat ini jumlah penumpang rute Bandung-Jakarta sekitar 200.000 orang setiap bulannya.
Menurut catatan Kasubdit Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Hotma P Simanjuntak, saat ini rute travel Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) Bandung-Jakarta dilayani oleh 582 unit armada milik 17 perusahaan.
Hotma bilang, setiap bulan pasti ada saja perusahaan travel yang mengajukan izin menggunakan armada baru. Pada Februari 2010 lalu ada 45 unit kendaraan milik dua perusahaan yang diajukan. Kemudian Maret 2010 ada satu perusahaan yang mengajukan izin untuk 20 unit kendaraan. Lalu Mei ada 28 unit kendaraan yang diajukan izin operasinya oleh dua perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News