Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut positif upaya Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk merampungkan perundingan empat perjanjian perdagangan tahun ini.
Mengingat perjanjian perdagangan tersebut bakal memberikan implikasi besar untuk membuka pasar Indonesia lebih luas lagi.
Empat dari 13 perjanjian perdagangan itu yakni Kerja sama Ekonomi Komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA) Indonesia European Free Trade Association (EFTA) IE CEPA, Indonesia Mozambik Preferential Trade Agreement (PTA) dan Indonesia Tunisia PTA.
Dampak dari perjanjian dagang tidak dapat dirasakan langsung mengingat perlu adanya proses ratifikasi. Namun, pada IA-CEPA, Indonesia memiliki keuntungan.
"Dalam konsep IA-CEPA kita punya early outcome jadi sebelum diratifikasi kita sudah bisa menikmati," ujar Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani kepada Kontan.co.id, Rabu (7/11).
Sedangkan untuk IE-CEPA, Shinta melihat Indonesia memiliki potensi membuka pasar ke Uni Eropa. Hal itu termasuk untuk memasukkan produk minyak sawit yang mengalami hambatan di UE.
Namun, IE-CEPA dinilai tidak akan berpengaruh banyak terhadap perdagangan Indonesia. Meski begitu, keberhasilan perundingan IE-CEPA tetap menjadi hal penting bagi perdagangan Indonesia.
"IE-CEPA sebenarnya tidak terlalu signifikan tapi menunjukkan kepada dunia kota bisa menyelesaikan CEPA," terang Shinta.
Dua perjanjian lainnya yang bersifat PTA pun akan menguntungkan bagi Indonesia. Shinta bilang PTA tersebut merupakan langkah melebarkan perdagangan ke benua hitam.
Pasalnya selama ini ekspor Indonesia terhambat masalah tarif di Afrika. Shinta yakin adanya PTA dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News