kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Pengusaha Truk Sebut Larangan ODOL Bagus untuk Kondisi Armada Truk


Minggu, 30 Januari 2022 / 16:14 WIB
Pengusaha Truk Sebut Larangan ODOL Bagus untuk Kondisi Armada Truk
ILUSTRASI. Pengusaha truk mendukung kebijakan zero ODOL. Larangan ODOL akan bagus untuk kondisi armada truk.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mendukung rencana pemerintah untuk menerapkan kebijakan zero over dimension over load (ODOL) mulai 1 Januari 2023 mendatang.

Dewan Pimpinan Pusat Aptrindo Gemilang Tarigan menyampaikan, selama ini ketika larangan ODOL belum ada, para pengusaha truk dirugikan. Sebab, truk yang dimuati beban melebihi kapasitas memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, baik bagi truk itu sendiri maupun bagi pengguna jalan yang lain.

Selain itu, armada truk dapat rusak lebih cepat jika terus-menerus mengangkut beban yang terlampau berat. “Keberadaan truk yang overload memang sangat berbahaya,” imbuh Gemilang, Sabtu (29/1).

Ia menilai, kecenderungan untuk mengisi sebuah truk dengan muatan sebanyak-banyaknya dilakukan agar para pengusaha pengguna jasa angkutan truk dapat memperoleh biaya angkut yang murah, karena total truk yang dipakai tergolong sedikit meski muatan yang diangkut banyak.

Baca Juga: Gapmmi Perkirakan Biaya Logistik Akan Naik Saat Kebijakan Larangan ODOL Diterapkan

Aptrindo pun mendukung kebijakan zero ODOL mulai awal tahun depan. Harus diakui, konsekuensi dari kebijakan tersebut adalah para penyewa jasa truk pengangkut mesti menyewa armada truk dalam jumlah lebih banyak. Di samping itu, biaya pengakutan tidak mengalami perubahan kendati muatan yang dibawa berkurang.

“Walau total beban di dalam truk berkurang dari 20 ton menjadi 10 ton, kebutuhan biaya perjalanan kami tidak berkurang seperti untuk membeli bensin atau perbaikan kendaraan,” ungkap Gemilang.

Di sisi lain, masih ada sejumlah manfaat tatkala kebijakan zero ODOL diterapkan. Paling tidak, para pengusaha truk bisa bernapa lega karena armada truknya menjadi lebih awet dan tidak mudah rusak oleh beban berlebih.

Frekuensi pengangkutan logistik juga bisa meningkat karena kecepatan truk bertambah. Ketika truk kelebihan muatan, biasanya kendaraan tersebut berjalan lambat dan belum tentu bisa masuk ke jalan tol.

Gemilang percaya, permintaan terhadap jasa pengangkutan oleh armada truk tidak akan berkurang ketika larangan truk ODOL diberlakukan. “Sekarang tinggal seberapa kuat dan ketat pengawasan pemerintah terhadap truk-truk overload yang ada di jalan,” imbuh dia.

Baca Juga: Asaki Anggap Kebijakan Zero ODOL di Tahun Depan akan Memberatkan Industri Keramik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×