Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Moncernya produksi dan penjualan alat berat di awal tahun ini berimbas positif bagi PT Hexindo Adiperkasa Tbk. Emiten yang bergerak di bidang alat berat ini membukukan penghasilan bersih pada kuartal I (tahun fiskal 1 April 2017-30 Juli 2017) sebesar US$ 69,77 juta, meningkat 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$ 53,7 juta.
Sementara itu, laba bersih dari emiten berkode saham HEXA di Bursa Efek Indonesia (BEI) di kuartal I lalu tercatat tumbuh hingga 150%. Bila kuartal I tahun 2016 Hexindo hanya memperoleh laba bersih US$ 1,9 juta, kuartal I tahun ini laba bersih Hexindo mencapai US$ 4,8 juta.
Direktur Hexindo Adiperkasa Djonggi Gultom mengatakan, penjualan alat berat pada tahun ini merupakan yang terbaik dalam tiga tahun terakhir. "Per bulan sekarang sudah bisa menjual 150 unit sampai 180 unit," kata Djonggi senang kepada KONTAN, Rabu (16/8).
Tahun ini Hexindo menargetkan penjualan alat berat sebanyak 1.300 unit. Jumlah ini meningkat sebesar 53% bila dibandingkan tahun lalu. Melihat tren pencapaian tersebut Hexindo optimistis, penjualan alat berat tahun ini akan melebihi target yang ditetapkan sebelumnya.
Sektor perkebunan
Penopang penjualan alat berat Hexindo terutama berasal dari sektor perkebunan, konstruksi dan kehutanan. "Konstruksi tumbuh di Jawa, sedangkan industri kehutanan banyak di Sumatra," kata Djonggi.
Salah satu industri yang banyak menggunakan ekskavator dari Hexindo adalah anak usaha Sinar Mas Group, yakni PT OKI Pulp and Paper di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel).
Meski tidak merinci, Djonggi mengatakan pangsa pasar alat berat masih diduduki oleh merek Komatsu. Sedangkan merek Hitachi menduduki posisi ke dua sebagai alat berat yang terlaris penjualannya.
Beberapa perusahaan lain yang meraup berkah dari meningkatnya permintaan alat berat ini adalah PT United Tractors Tbk (UNTR). Hingga bulan Mei lalu, penjualan alat berat United Tractors tercatat sebanyak 1.488 unit. Jumlah ini melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 868 unit.
Melihat kinerja penjualan yang baik ini, United Tractors meningkatkan target penjualan lebih banyak lagi pada tahun ini. "Penjualan masih sesuai estimasi kami. Oleh karena itu target penjualan kami revisi dari 2.800 unit menjadi 3.000 unit," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis.
Sementara, PT Intraco Penta Tbk (INTA) juga mengalami peningkatan penjualan alat berat di awal tahun ini. Pada Januari-Mei, penjualan alat berat Intraco sebesar Rp 527,8 miliar. Naik 61,3% dibandingkan periode sama tahun lalu, yang hanya Rp 323,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan Intraco Stepanus Ardhanova mengatakan, penjualan alat berat dari sektor tambang menjadi pendulang penjualan utama.
Mengutip data Himpunan alat berat Indonesia (Hinabi), hingga kuartal II tahun ini produksi dan penjualan alat berat mencapai 2.467 unit. Angka ini melonjak 67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News