Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) berhasil meraup kinerja memuaskan sepanjang 2021. Manajemen mengklaim, capaian tahun lalu didukung oleh berbagai inisiatif yang dilakukan perusahaan.
GM Sales & Marketing Cemindo Gemilang Oza Guswara mengatakan, pada tahun lalu, CMNT banyak melakukan perluasan pasar ke wilayah-wilayah yang belum terjamah sebelumnya. Hal ini turut mendorong pertumbuhan CMNT secara signifikan.
"Kemudian ada pasar-pasar yang belum kami buka tahun lalu, ada sekitar empat hingga lima provinsi baru itu, yang mendorong pertumbuhan kami," ungkapnya, Kamis (19/5).
Tak hanya itu, Cemindo Gemilang juga melakukan ekspansi penambahan jumlah distributor. Di mana saat ini CMNT memiliki 50 distributor yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air.
Baca Juga: Pertama di Pasar Indonesia, Cemindo Gemilang (CMNT) Luncurkan Inovasi Semen Terbaru
Sebagai gambaran, selama 2021, Cemindo membukukan penjualan neto sebesar Rp 8,27 triliun. Jumlah ini lebih tinggi 15,64% dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp 7,15 triliun.
Penjualan CMNT di tahun lalu masih didominasi oleh penjualan semen yang mencapai Rp 5,10 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan terak dan beton siap pakai yang masing-masing sebesar Rp 2,511 triliun dan Rp 508,71 miliar. Terakhir ada kontribusi dari penjualan lain-lain dengan angka Rp 148,80 miliar.
Perusahaan juga memasuki tahun 2022 ini dengan inovasi teranyar. CMNT baru saja merilis produk semen multi guna terbarunya bernama Semen Merah Putih Water Shield.
Produk ini merupakan semen dengan kandungan water repellent, atau yang memberi efek daun talas pada bangunan, pertama yang ada di pasar Indonesia.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Semen Cetak Penurunan Laba Bersih Sepanjang Tahun 2021
Di tahun pertama peluncuran, pihaknya memproyeksikan Semen Merah Putih Watershield ini dapat berkontribusi 10% sampai dengan 15% terhadap total penjualan semen kantong perusahaan.
Pada tahun lalu, CMNT meraup laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 221,54 miliar. Jumlah ini menurun dibandingkan laba bersih pada tahun 2020 yang sebesar Rp 471,34 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
