kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan emas mantap, Bumi Resources (BRMS) optimistis kinerja kinclong


Selasa, 08 September 2020 / 06:50 WIB
Penjualan emas mantap, Bumi Resources (BRMS) optimistis kinerja kinclong


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Asal tahu saja, pada kuartal I-2020 lalu, BRMS membukukan pendapatan US$ 99.860 dari penjualan produk emas, atau 10% dari total pendapatan BRMS di periode tersebut. Sedangkan pada semester I-2020, pendapatan dari penjualan emas meningkat menjadi sekitar 16%.

"Diharapkan ke depannya pendapatan perusahaan dari penjualan emas dapat terus meningkat," sambung Herwin.

Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa sepanjang semester I-2020, fasilitas produksi miliki BRMS di Poboya, Palu, telah memproduksi dan mengirimkan 25,25 kilogram dore bullion ke fasilitas pemurnian (smelter) Logam Mulia yang dioperasikan oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di Jakarta.

Adapun, fasilitas produksi di Poboya, Palu, memiliki kapasitas untuk mengolah sampai dengan 500 ton bijih emas per hari yang saat ini dikelola oleh PT Cita Palu Minerals (CPM) yang merupakan anak usaha BRMS.

Baca Juga: Semester I-2020, Bumi Resources Minerals (BRMS) raup pendapatan US$ 2,55 juta

"Sampai saat ini seluruh bijih emas yang diproduksikan menjadi Dore Bullion oleh BRMS dikirim dari Palu ke smelter logam mulia milik Antam di Jakarta," jelas Herwin.

Lalu, BRMS membayar processing fee ke Antam untuk memurnikan dore bullion menjadi emas batangan. Selanjutnya, emas batangan tersebut dijual oleh BRMS ke end user, seperti Antam dan Pegadaian.

Setelah sukses mengoperasikan pabrik pertamanya, Herwin mengatakan bahwa BRMS juga tengah membangun pabrik kedua dengan kapasitas hingga 4.000 ton bijih per hari. Saat ini, BRMS masih dalam tahap finalisasi ketersediaan pendanaan untuk konstruksi pabrik tersebut.

"Kalau semua lancar, diharapkan pabrik kedua selesai di akhir 2022," kata Herwin.

Untuk membangun pabrik kedua ini, estimasi biaya yang diperlukan mencapai sekitar US$ 60 juta - US$ 70 juta. Rencananya pembangunan pabrik ini akan didanai dengan skema project financing. "Namun untuk dicatat, ini masih belum final, dan masih dikaji lebih lanjut," pungkas Herwin.

Selanjutnya: Bukukan kenaikan laba, saham Bumi Resources Minerals (BRMS) naik tipis hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×