Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Industri otomotif di Indonesia mesti bersabar menanti pasar otomotif bisa melaju kencang tahun depan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan, penjualan mobil pada tahun 2016 belum menggembirakan.
Djongkie Sugiharto, Ketua Gaikindo mengistilahkan, potensi pertumbuhan penjualan 2016 hanya bisa berjalan tetapi sulit berlari. "Mungkin ada pertumbuhan, tapi tipis sekali," kata Djongkie kepada KONTAN, Rabu (2/12).
Sebelumnya, berdasarkan survei Fitch Rating menyebutkan, penjualan otomotif Indonesia diprediksi naik 3% tahun 2016 ketimbang tahun ini. Secara jumlah, Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil tahun depan naik 5% atau menjadi sekitar 1,05 juta unit dari proyeksi pencapaian penjualan tahun ini yang sebanyak 1 juta unit.
Proyeksi kenaikan penjualan mobil ini terjadi karena adanya paket ekonomi dari pemerintah. Meski tak terasa langsung, namun perlahan insentif itu akan sampai ke industri otomotif. "Ada efek domino paket kebijakan ekonomi," kata Djongkie.
Agar penjualan mobil bisa berlari kencang, Djongkie berharap pemerintah menurunkan beban Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dari 30% menjadi 10%, khususnya jenis sedan kecil dan mobil sport utility vehicle (SUV) kecil.
Dengan pajak rendah, harga mobil bisa lebih murah, sehingga bisa memacu kenaikan penjualan. "Untuk apa tarik PPnBM sampai 30% jika pembeli mobil tak ada. Sebaiknya diturunkan menjadi 10% tapi penjualan banyak," katanya.
Sekadar informasi, Gaikindo beberapa kali mengajukan penurunan tarif PPnBM ke pemerintah. Terakhir kali, Gaikindo mengajukan permintaan langsung ke Presiden Joko Widodo dalam sebuah dialog pada Oktober lalu.
Djongkie berharap, pemerintah mengabulkan permintaan ini agar investasi otomotif bertambah. Selain itu, upaya meningkatkan penjualan mobil ini bertujuan agar bisa menarik minat investasi otomotif. Sebab, saat ini kapasitas produksi mobil 1,9 juta unit per tahun tetapi penjualannya 1,2 juta unit dan ekspor sebanyak 200.000 unit.
Menanggapi proyeksi penjualan tahun 2016, Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) justru memproyeksikan adanya penjualan mobil yang stagnan. "Belum ada faktor signifikan yang bisa menggenjot penjualan," kata Samulo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News