Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan kendaraan roda empat atau mobil PT Astra International Tbk (ASII) kembali turun pada September 2024. Meski turun, Astra masih menguasai 55% pangsa pasar dari total pasar mobil nasional.
Melansir data internal perusahaan, penjualan mobil merek Astra pada September 2024 mencapai 40,096 unit atau turun 8,97% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 44. 051 unit. Sementara, secara month on month (MOM) juga terkontraksi sebesar 4,97%.
Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan bahwa penurunan daya beli masyarakat berdampak langsung pada lambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Astra (ASII) Turun, Intip Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
Boy menyoroti penjualan mobil secara nasional pada tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Penjualan mobil secara wholesales nasional sampai September 2024 sudah turun 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi sekitar 633 ribu unit.
Menurutnya, para pelaku industri tentunya berharap sisa tahun ini pasar perlahan akan membaik. Boy menerangkan, pameran-pameran otomotif yang masih berlangsung, penurunan suku bunga dan inflasi yang terjaga diharapkan bisa menjadi stimulus untuk mendorong peningkatan penjualan kendaraan.
"Astra sendiri akan menjaga pangsa pasarnya, dan kami percaya pangsa pasar kami akan tetap resilien tahun ini," kata Boy kepada Kontan, Selasa (15/10).
Di sisa akhir tahun, Boy menegaskan Astra akan terus fokus untuk memberikan berbagai produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.
ASII menawarkan berbagai variasi produk mobil seperti internal combustion engine (ICE), hybrid, battery electric vehicle (BEV), entry segment dan luxury segment, dan juga passenger car serta commercial car.
Baca Juga: IHSG Naik ke 7.559, Saham ASII Terlempar dari Top 10 Market Cap
"Selain produk, kami akan terus memberikan layanan yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Kami memiliki jaringan dan ekosistem yang luas yang mendukung penjualan otomotif kami sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik ke pelanggan," tutupnya.
Sebagai informasi, ASII mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih di semester I 2024. Melansir laporan keuangan, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,85 triliun di semester I 2024, turun 9,12% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 17,44 triliun.
Bukan hanya laba, pendapatan perseroan juga tercatat turun 1,49% menjadi Rp 159,96 triliun di semester I 2024. Sejauh ini pendapatan ASII mayoritas disumbang oleh segmen otomotif sebesar Rp 65 triliun.
Selanjutnya: Bank Indonesia dan Bank of Japan Perpanjang Perjanjian Bilateral Swap Arrangement
Menarik Dibaca: 16 Jenis Serum Hanasui dan Manfaatnya untuk Kulit, Kulit Berjerawat Bisa Pakai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News