kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan mobil bisa 2 juta unit di 2018


Jumat, 04 April 2014 / 10:52 WIB
Penjualan mobil bisa 2 juta unit di 2018
ILUSTRASI. Prediksi IHSG hari ini berpotensi bangkit setelah melemah di bawah 7.000 pada perdagangan Kamis kemarin. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Mantan orang nomor satu PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan, memprediksi, pasar otomotif nasional bisa tembus 2 juta unit dalam jangka waktu yang tak begitu lama.

Namun, pertumbuhan penjualan sangat bergantung dari keinginan pemerintah memperkuat infrastruktur penunjang, seperti listrik, jalan, dan pelabuhan.

"Saya yakin 2 juta unit akan tercapai di 2017 atau kalau mau lebih hati-hati 2018, yang pasti di bawah 2020. Nanti kalau tercapai, Anda traktir saya," kelakar Johnny, di Jakarta Selatan, Kamis (3/4/2014).

Kunci pertumbuhan pesat otomotif di satu negara, adalah dengan mulai ditunjuk sebagai basis produksi oleh prinsipal otomotif. Toyota sebagai pemimpin pasar sudah melakukan itu, jelasnya, kemudian diikuti merek lain yang berbondong-bondong masuk ke Indonesia.

"Pada 2025, Indonesia akan menjadi negara dengan usia produktif terbesar, potensinya mencapai 150 juta jiwa dan kunci menuju itu sudah terbuka (jadi basis produksi)," lanjut Johnny.

Ekspor mobil

Sebagai upaya mewujudkan cita-cita pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia basis ekspor mobil, Toyota sudah meloporinya. Tahun lalu, bersama dengan Daihatsu, Toyota mencatatkan diri sebagai eksportir mobil terbesar di Indonesia sebanyak 120.000 unit atau 70% dari total ekspor yang mencapai 160.000 unit.

"Toyota kini sudah mulai mengekspor sedan kecil dari Indonesia, mulai merambah pasar utama karena permintaan dunia itu mayoritas sedan bukan MPV," beber Johnny. Toyota, jelasnya, mulai menganggap Indonesia sebagai negara utama di Asia Tenggara, meskipun tidak akan melupakan Thailand sebagai salah satu basis produksi juga.

"Karakter Toyota memang seperti itu, mereka tidak akan melupakan jasa-jasa Thailand yang sempat dijuluki Detroit di Asia Tenggara," tutup Johnny. (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×