Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penjualan mobil impor completely built up (CBU) PT Garansindo Inter Global pada semester I 2014 naik 30% dari periode yang sama tahun lalu.
Rieva Muchsin, Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global bilang, kinerja penjualan di dominasi oleh merek Jeep. "Total penjualan semester satu sekitar 800 unit," Rieva di Jakarta Senin (7/7).
Meskipun demikian kinerja penjualan semester satu ini belum termasuk penjualan mobil Fiat yang baru dipasarkan perseroan awal Mei 2014 lalu. Rieva menyebut Fiat ini sudah dipesan konsumen sebanyak 98 unit.
Garansindo memprediksi semester dua tahun ini, cukup berat menggenjot penjualan. Hal ini terjadi karena, sejak April lalu, penjualan mobil CBU bermesin di atas 3.000 cc terkena Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Dampak pemberlakuan PPnBM itu telah dirasakan Garansindo sejak kuartal II tahun ini. Tengok saja, pada kuartal satu, penjualan mobil perseroan tercatat 490 unit, namun di kuartal dua penjualan turun menjadi 310 unit. "Penjualan kuartal dua agak turun karena produk Jeep terkena PPnBM," kata Rieva.
Sekadar informasi saja, adanya PPnBM membuat harga mobil Jeep naik Rp 200 juta per unit. Meski begitu, Jeep masih mendominasi penjualan Garansindo, atau 70% dari total penjualan. Sisanya baru mobil Dodge dan Chrysler.
Tahun ini, Garansindo memiliki target penjualan 2.000 unit atau naik 25% dari realisasi penjualan tahun lalu sebanyak 1.600 unit. "Besar harapan kami penjualan naik saat Indonesia International Motor Show," jelas Rieva.
Adapun beberapa strategi yang akan ditempuh Garansindo untuk menggeber penjualan itu. Mulai dari menggelar program promosi khusus di akhir tahun hingga meluncurkan produk baru tahun ini.
Produk baru yang akan diluncurkan itu adalah Jeep yang akan diperkenalkan bulan depan. Kemudian Fiat Punto, mobil impor dari Italia dengan kapasitas mesin 1.400 cc dan tidak terkena pajak PPnBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News