kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mobil nasional pada tahun 2020 tembus target final Gaikindo


Jumat, 15 Januari 2021 / 21:59 WIB
Penjualan mobil nasional pada tahun 2020 tembus target final Gaikindo
ILUSTRASI. Suasana penjualan mobil di sebuah pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Rabu (18/11).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil nasional di pasar domestik tembus 500.000 unit di sepanjang tahun 2020. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional dari pabrikan ke diler (wholesales) di pasar domestik mencapai angka 532.027  unit, sementara penjualan dari diler ke konsumennya (penjualan ritel) mencapai 578.327 unit.

Penjualan mobil secara nasional, baik wholesales maupun penjualan ritel sejatinya mengalami penurunan secara tahunan. Dibandingkan realisasi wholesales 2019 yang mencapai 1.030.126 unit, realisasi wholesales di tahun 2020 mengalami penurunan 48,35%, sementara penjualan ritel nasional di tahun 2020 mengalami penurunan 44,55% dari realisasi 2019 yang sebesar 1.043.017 unit.

Meski begitu, realisasi penjualan di tahun 2020 sejalan dengan target final yang dicanangkan oleh Gaikindo. Sedikit kilas balik, Gaikindo sempat beberapa kali merevisi target penjualan selama tahun 2020.

Revisi pertama dilakukan pada kuartal kedua tahun 2020. Kala itu, Gaikindo memutuskan untuk merevisi target penjualan dari semula 1,05 juta unit menjadi 600.000 unit lantaran pasar yang lesu akibat Covid-19. Terakhir, revisi kembali diputuskan pada November 2020 setelah menimbang situasi pasar terkini saat itu.

Baca Juga: Honda catatkan penjualan sebanyak 9.887 unit pada Desember 2020

“(Realisasi penjualan 2020) sesuai dengan (hasil) revisi target Gaikindo untuk tahun 2020,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Dalam realisasi penjualan yang turun lebih dari 40% itu, brand Toyota masih tetap kokoh berada di posisinya sebagai penguasa pangsa pasar terbesar atawa market leader.

Tercatat, penjualan ritel Toyota mencapai 182.665 unit atau setara dengan sekitar 31,6% dari total penjualan mobil secara nasional.

Memang, dibandingkan perolehan market share tahun lalu yang mencapai 31,7%, market share Toyota sedikit mengalami penurunan. Namun angka tersebut masih jauh lebih besar dari perolehan brand-brand lainnya.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi mengatakan, keberhasilan Toyota dalam mempertahankan posisi sebagai market leader berhasil didapat lantaran kekuatan brand, kualitas produk, dan jaringan layanan purnajual atawa after sales Toyota.

Di sisi lain, Toyota juga gencar melakukan sejumlah strategi agar penjualannya bisa terus terpacu di tengah pandemi.

“Banyak effort di masa pandemi ini seperti sales program, digital marketing, (dan) program after sales, termasuk (program) mobile/pickup service,” kata Anton kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Berangkat dari capaian tersebut, TAM menargetkan bisa tetap mempertahankan posisi sebagai market leader dengan market share minimal 31% pada tahun 2021 ini.

Rencana dan strategi TAM kurang lebih masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni memperkuat produk, kegiatan pemasaran, dan layanan purnajual.

“Harapan di 2021 tentu situasi pandemi dan ekonomi bisa membaik sehingga mendukung industri dan market otomotif Indonesia,” tutur Anton.

Baca Juga: Harga mobil bekas Isuzu Panther Januari 2020 mulai dari Rp 100 jutaan




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×