kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mobil niaga ringan punya prospek baik selama pandemi corona


Kamis, 01 Oktober 2020 / 17:59 WIB
Penjualan mobil niaga ringan punya prospek baik selama pandemi corona
ILUSTRASI. Segmen penjualan kendaraan niagamseperti pick up punya tren permintaan yang cukup baik.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen penjualan kendaraan niaga, khususnya di segmen mobil niaga ringan seperti pick up punya tren permintaan yang cukup baik. Di tengah lesunya penjualan mobil nasional, para agen pemegang merek (APM) turut mendorong pasar segmen tersebut.

Berkaca pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai dengan Agustus 2020, penjualan ritel mobil pick up tercatat 54.108 unit atau turun sekitar 36% secara tahunan. Namun penurunan tersebut tidak separah anjloknya pasar mobil nasional saat itu yang merosot 46% secara tahunan.

Sementara penjualan mobil pick up di periode Juli sempat tercatat sebanyak 7.021 unit naik dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 5.091 unit. Namun, di bulan Agustus 2020, penjualan mobil pick up kembali turun dengan hanya mencatatkan 6.829 unit.

Baca Juga: Hingga akhir tahun, penjualan dan produksi mobil diperkirakan masih sulit pulih

General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril mengatakan masih ada peluang yang baik dari permintaan mobil pick up baik kelas ringan maupun medium. "Kebanyakan diisi oleh kebutuhan logistik, transportasi sampai jasa kurir," ujarnya ditemui dalam sebuah webinar, Kamis (1/10).

Ia tak menampik sektor bisnis logistik dan kurir barang yang tengah marak di pandemi ini, yang didorong oleh aktivitas jual-beli online, turut mendorong permintaan armada para pengusaha sektor tersebut. Pemilihan mobil pick up didasarkan oleh kecepatan kendaraan dalam pengiriman barang untuk dalam kota.

Untuk mendorong penjualan pick up nya, Isuzu terus mempelajari peluang market disegala sektor dan daerah. "Karena di saat pandemi ini pasti ada sektor usaha dan daerah tertentu yang mampu menumbuhkan ekonominya," kata Attias.

Tumbuhnya berbagai sektor usaha menjadi pendorong penjualan APM Isuzu sebab hampir 90% mobil yang ia jual merupakan segmen commercial vehicle. Untuk jenis mobil pick up, perusahaan ini memiliki beberapa model. Mulai dari Isuzu Traga, Panther Pick Up hingga Medium Pick Isuzu D-Max yang sampai Agustus mencatatkan penjualan ritel 4.199 unit.

Hal senada juga disampaikan Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. Ia tak menampik bahwa industri logistik dan jasa kurir yang tengah marak di masa pandemi ini turut mendorong permintaan kendaraan niaga ringan dan kecil, salah satunya model pick up. Daihatsu pun diketahui memiliki model pick up dengan brand Grand Max, yang di periode Januari-Agustus 2020 tercatat mempunyai volume penjualan 12.958 unit.

Grand Max tersebut menguasai pangsa pasar mobil pick up sekitar 24% di periode Januari-Agustus 2020. Terlihat mulai ada pergerakan dimana pada bulan Juli 2020 penjualan pick up Daihatsu tipe Standar mencapai 183 unit, sedangkan di bulan Agustus berikutnya mode tersebut mencetakkan penjualan 632 unit..

Mengenai target, ADM mengaku tak mematok target spesifik untuk satu jenis segmen kendaraan saja, melainkan untuk total penjualan mobil Daihatsu di dalam negeri diharapkan dapat menjaga perolehan pangsa pasar sekitar 17% dari pasar mobil nasional.

Baca Juga: Belum revisi target, Gaikindo masih pegang target penjualan 600.000 unit




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×