Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Tekno Wibowo menyebut, pihaknya telah menjual 7.000 unit motor listrik bersubsidi sepanjang 2024 berjalan. Fox-R menjadi kontributor utama penjualan motor listrik Polytron dengan porsi 80%, sedangkan sisanya berasal dari model Fox-S.
"Kami optimistis pemerintah akan menambah kuota motor listrik subsidi tahun ini dan kembali melanjutkan program tersebut pada tahun depan," kata dia, Kamis (30/5).
Walau permintaannya tinggi, Polytron masih dihadapkan oleh kendala proses verifikasi dan waktu tunggu penerbitan STNK yang memakan waktu 2--3 pekan. Ditambah lagi, pencairan dana subsidi hanya dilakukan sekali dalam sebulan, sehingga agak memberatkan arus kas pihak dealer.
General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbudin mengaku, pihaknya masih menghitung angka realisasi penjualan Honda EM1:e yang ikut program subsidi tahun ini. Walau begitu, tren penjualan motor listrik Honda diklaim cukup positif. Hal ini didukung oleh nama besar Honda di pasar motor Indonesia.
AHM juga belum menemui kendala dalam menjual motor listrik bersubsidi sampai saat ini.
"Hingga April kemarin, kami telah mengirim ratusan unit Honda EM1:e ke dealer-dealer AHM," pungkas dia, Kamis (30/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News