Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program subsidi pembelian sepeda motor listrik yang digulirkan pemerintah mendapat antusias tinggi dari para konsumen. Ini terbukti dari penjualan motor listrik bersubsidi yang moncer hingga memasuki pertengahan 2024.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan, hingga 27 Mei 2024, bantuan pembelian motor listrik telah disalurkan sebanyak 30.083 unit. Angka ini setara 60,1% dari target penjualan motor listrik bersubsidi sebesar 50.000 unit pada 2024. Progres penyaluran bantuan subsidi pembelian motor listrik pun telah melampaui realisasi tahun lalu.
"Melihat tren penjualan pada Januari-Mei 2024, kami memperkirakan target kuota bantuan pembelian motor listrik bisa tercapai pada Agustus atau awal September mendatang," ujar dia, Rabu (29/5).
Hanya saja, hingga kini Febri belum menjawab pertanyaan KONTAN perihal nasib program subsidi motor listrik apabila kuotanya habis sebelum akhir tahun ini.
Baca Juga: Honda Tambah Fasilitas Layanan, Resmikan Fasilitas Bodi & Cat Honda Sukun Malang
Tingginya angka penjualan motor listrik tidak lepas dari keputusan Kemenperin yang mempermudah syarat pembelian produk tersebut. Saat ini, masyarakat dapat membeli motor listrik dengan potongan subsidi Rp 7 juta per unit hanya dengan berbekal NIK KTP.
Ditambah lagi, konsumen juga dimudahkan dengan pilihan motor listrik yang makin beragam. Dalam catatan KONTAN, tahun ini peserta program subsidi motor listrik bertambah banyak yakni 19 merek dan 57 model.
Tahun lalu, motor listrik bersubsidi hanya tersedia 15 merek dan 33 model. Bahkan, ketika program subsidi baru bergulir pada kuartal II-2023 lalu, jumlah motor listrik yang ikut menjadi peserta tidak sampai 10 merek.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi menilai, moncernya penjualan motor listrik lewat program subsidi mencerminkan tingginya minat masyarakat yang ingin beralih menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
"Kami berharap penjualan motor listrik bersubsidi akan terus meningkat sampai berakhirnya masa berlaku program ini," kata dia, Kamis (30/5).
Jika program bantuan subsidi pembelian motor listrik selesai atau kuotanya penuh, maka para Agen Pemegang Merek (APM) akan kembali menjual produknya dengan harga normal. Namun, Aismoli berharap pemerintah dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan kembali program subsidi motor listrik.
Baca Juga: Industri Bus Tanah Air Memiliki Prospek Cerah Tahun Ini
Lagi pula, target penjualan sebesar 50.000 unit pada 2024 sebenarnya merupakan hasil penyesuaian, mengingat dalam Permenperin 21/2023 pemerintah sebenarnya memproyeksikan penjualan motor listrik bersubsidi mencapai 600.000 unit pada tahun ini.
"Kami juga berharap ada program-program insentif lainnya yang dapat diterapkan tahun depan untuk mempercepat adopsi motor listrik di Indonesia," jelas Budi.
Aismoli juga yakin capaian penjualan motor listrik bersubsidi yang tinggi akan memicu produsen lokal maupun asing untuk berinvestasi membangun pabrik motor listrik di Indonesia.