Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan otomotif anak grup Astra tergerus di semester I-2018. Persaingan Agen Pemegang Merk (APM) diprediksi ketat dalam semester kedua nanti. Dari data internal, penjualan ritel PT Toyota Astra Motor (TAM) pada Juni 2018 mencapai 22.002 unit. Angka ini mengalami penurunan hingga 33,28% dibanding bulan sebelumnya.
Executive General Manager Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, ada banyak hal yang mempengaruhi fluktuasi angka penjualan baik penjualan pabrikan ke diler (wholesales) maupun penjualan ritel. "Penjualan Juni berkurang karena waktu masa kerja bekrurang dari 23 hari menjadi 15 hari," kata Soerjopranoto, Jumat (6/7).
Menurutnya porsi penjualan nasional di semester kedua dari tahun ke tahun lebih tinggi ketimbang periode semester pertama. Pada umumnya, semester satu menyumbang 48% penjualan nasional dan semester kedua menyumbang 52%. "Pengaruh Toyota besar karena pangsa pasar kami sekitar 30%," papar Soerjopranoto.
Namun, selain faktor tersebut, terdapat hal negatif lain yang berpengaruh terhadap penjualan mobil nasional. Mulai dari harga BBM yang diprediksi akan naik, intensi suku bunga yang akan naik, serta kondisi nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap Dollar AS.
Di akhir tahun penjualan dari korporasi diprediksi akan tertunda karena faktor tahun politik. Hal ini juga diprediksi dapat membuat daya beli masyarakat akan berkurang. "Semester satu kemarin penjualan Toyota sekitar 172.300 unit. Bisa menyamai angka tersebut sudah baik," kata Soerjopranoto.
Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih optimis di semester kedua pasar otomotif nasional tetap membaik karena didukung faktor makro ekonomi yang masih positif serta adanya kondisi politik yang relatif stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News