Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Menggeliatnya industri otomotif menjadi angin segar bagi bisnis pelumas alias oli. Sebab, naiknya permintaan industri otomotif secara otomatis akan mendongkrak permintaan pelumas. Karenanya, pemain bisnis pelumas berlomba untuk menaikkan pangsa pasar. Salah satu pemain pelumas yang juga akan menaikkan pangsa pasarnya adalah Pertamina.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Jaelani Sutomo mengatakan tahun ini permintaan otomotif meningkat, sehingga permintaan pelumas juga diperkirakan meningkat. Itu sebabnya, tahun ini, Pertamina mematok penjualan pelumas sekitar 400.000 kilo liter (KL) - 500.000 KL.
"Dari jumlah itu, sekitar 100.000 KL nya merupakan penjualan untuk ekspor," ujarnya Kamis (26/8) kemarin. Hingga semester I tahun ini, Jaelani bilang penjualan pelumas pertamina sudah melampaui target.
Ia menambahkan, pertumbuhan penjualan pelumas Pertamina rata-rata sekitar 5% per tahun. Total pangsa pasar pelumas nasional sebesar 1 juta KL. Dari jumlah itu, tahun ini Pertamina mematok target sebesar 57%. "Tahun depan kita mudah-mudahan bisa ambil 600.000 KL atau sekitar 60% pangsa pasar," ungkap Jaelani.
Selain menggenjot penjualan pelumas dalam negeri, Pertamina juga mulai mengembangkan pasar ekspor. Kali ini Pertamina mulai menjajaki pasar pelumas di China.
"Ini sedang dicoba, sudah mulai masuk. Mudah-mudahan nanti kalau sudah ada repeat order itu berarti dijamin bisa masuk," ungkapnya. Jenis pelumas yang diekspor ke China adalah jenis pelumas kelas menengah seperti Prima SP dan Fastron yang semi sintetik.
Untuk catatan, saat ini negara tujuan ekspor pelumas Pertamina sudah lebih dari 10 negara. Beberapa diantaranya adalah Singapura, Malaysia, Vietnam, Bangkok, Myanmar, Taiwan, Pakistan, Dumai, Belgia, Oman, dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News