Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Kendati demikian, tren kenaikan harga rata-rata unit di wilayah-wilayah tersebut belum mampu mengangkat harga rata-rata unit perumahan se-Jabodetabek-Banten secara keseluruhan. Melansir hasil riset Indonesia Property Watch, tren harga rata-rata unit perumahan secara keseluruhan untuk wilayah Jabodetabek - Banten mengalami penurunan secara kuartalan sebesar 3,9% dari semula Rp 585,07 juta di kuartal I 2020 menjadi Rp 562,33 juta di kuartal II 2020.
Baca Juga: Ada tanda pemulihan ekonomi, harga properti hunian di pasar sekunder bakal membaik
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan, pertumbuhan nilai penjualan perumahan di wilayah Jabodetabek - Banten didorong oleh kenaikan pada sisi volume penjualan unit. Pasalnya, entah berhubungan atau tidak, di tengah tren penurunan harga jual rata-rata unit, jumlah unit yang terjual di wilayah Jabodetabek-Banten pada kuartal II 2020 naik 88,7% secara kuartalan.
Ali menduga, kenaikan volume penjualan unit disebabkan oleh daya beli masyarakat yang masih terjaga serta adanya program-program penjualan menarik dari pihak pengembang. “Daya beli masyarakat ternyata masih ada, selain itu, banyak juga pengembang yang membuat promo dan penawaran khusus diskon 5%-10%,” kata Ali kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7).
Proyeksi IPW, pertumbuhan penjualan unit perumahan masih bisa terjadi pada kuartal berikutnya. Proyeksi ini dirumuskan dengan asumsi kondisi pandemi corona (covid-19) tidak semakin memburuk. Sementara kalau dilihat dari pola pergerakannya, IPW memperkirakan adanya pergeseran pasar ke segmen harga yang lebih rendah seperti segmen unit dengan harga Rp 300 juta ke bawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News