kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan ponsel pintar kian membesar


Kamis, 18 Oktober 2012 / 08:51 WIB
Penjualan ponsel pintar kian membesar
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan melaju di bawah papan informasi mengenai kebijakan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor plat nomor ganjil-genap di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (11/8/2021). ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Mulai ramainya vendor yang meluncurkan ponsel pintar alias smartphone berharga miring, di awal tahun ini membawa berkah. Menurut data Growth for Knowledge (GfK), penjualan ponsel cerdas dengan banderol di bawah Rp 1,5 juta di kuartal III 2012 meroket hingga 150%, menjadi 500.000 unit. Padahal di kuartal yang sama tahun lalu cuma terjual 200.000 unit.

Johan Pangaribuan, Senior Account Manager Telecommunication and Operator Business GfK Indonesia, mengatakan, pertumbuhan penjualan ponsel pintar kelas bawah cukup menakjubkan. "Pertumbuhannya sangat signifikan karena tahun lalu belum banyak vendor yang bermain di segmen ini," katanya kepada KONTAN, Rabu (17/10) kemarin.

GfK sendiri membagi empat segmen ponsel cerdas di pasar Indonesia. Pertama, ponsel cerdas pemula dengan harga di bawah Rp 1,5 juta per unit. Kedua, ponsel tingkat medium dengan harga antara Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta per unit. Ketiga, high segment dengan kisaran harga Rp 2,5 juta - Rp 4 juta per unit. Terakhir, adalah segmen premium dengan banderol harga di atas Rp 4 juta per unit.

Selain ponsel segmen bawah, ponsel premium ternyata mengalami pertumbuhan yang cukup menjanjikan. Menurut  Johan, di kuartal III 2012, penjualan ponsel pintar kasta premium mencapai 375.000 unit atau naik 50% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 250.000 unit.

Ia yakin, pertumbuhan ponsel pintar di kelas pemula bakal terus meningkat sampai tahun depan. "Apalagi ponsel cerdas berharga murah sudah berlayar sentuh. Trennya saat ini adalah masyarakat suka dengan ponsel berlayar sentuh," katanya.

Menurut catatannya, porsi ponsel pintar bisa menyumbang hingga 70% dari total penjualan ponsel di Tanah Air. Sisanya, berasal dari ponsel yang berfitur telepon dan pesan singkat (basic phone). GfK memprediksi, pada 2013, pasar ponsel biasa bakal tergerus dan berganti dengan ponsel pintar.

Sedangkan International Data Corporation (IDC) merilis, penjualan pasar ponsel di kuartal II 2012 tumbuh 10% dibanding penjualan di kuartal yang sama tahun lalu. Begitu pula bila penjualan semester I tahun ini, tumbuh 25% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dengan banyaknya konsumen yang memilih ponsel berlayar sentuh, IDC memprediksi pengapalan ponsel cerdas di Indonesia bisa lebih dari tujuh juta unit sampai akhir 2012.

Lenovo pun kepincut

Melihat peluang pasar itu, Lenovo, produsen laptop asal China mulai terjun ke pasar ponsel pintar. Tak tanggung-tanggung, Lenovo melansir lima ponsel pintar sekaligus dengan harga mulai Rp 1 juta ke bawah untuk tipe Ideaphone A60, sampai tipe termahal seharga Rp 4,4 juta per unit untuk tipe Ideaphone K860.

Vice President Business Operations and WW Business Development Lenovo, JD Howard yakin, produknya bakal dilirik konsumen Indonesia. Ia mengklaim, ponsel pintar Lenovo menjadi jawara di China. "Kami melihat potensi bisnis yang ada di Indonesia, apalagi Lenovo sudah dikenal dengan produk komputer," katanya. Untuk memasarkan produknya, Lenovo menggandeng PT Trikomsel Tbk.

Direktur Trikomsel, Desmond Previn yakin, ponsel Lenovo bisa menyumbang 10% dari total penjualan Trikomsel sampai akhir tahun,  dan bisa lebih dari 10% di tahun 2013. Makanya Trikomsel bakal mengucurkan anggaran US$ 30 juta untuk promosi dan tambah gerai.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×