kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan PP London Sumatra Indonesia (LSIP) Tergerus pada 2023


Kamis, 29 Februari 2024 / 19:11 WIB
Penjualan PP London Sumatra Indonesia (LSIP) Tergerus pada 2023


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) telah merilis laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan tersebut, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti LSIP tercatat sebesar 1,18 juta ton atau sama dengan tahun sebelumnya. Sementara untuk produksi crude palm oil (CPO), mengalami penurunan 4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 294.000 ton. 

Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng mengatakan, sepanjang tahun lalu, LSIP membukukan penjualan sebesar Rp 4,19 triliun. Angka ini turun 9% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Kinerja Masih Akan Tertekan di 2024, Simak Rekomendasi Saham CPO Berikut Ini

Dia menjelaskan, penurunan penjualan pada tahun 2023 utamanya disebabkan turunnya harga jual rata-rata produk sawit (CPO dan produk PK yang sebagian diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit seiring realisasi persediaan CPO akhir tahun sebelumnya. 

“Lonsum mencatat laba kotor sebesar Rp 1,15 triliun, laba usaha Rp 759 miliar dan core profit Rp 927 miliar,” ungkap Benny, dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (29/2). 

Manajemen LSIP menilai, di tahun 2023, industri agribisnis menghadapi berbagai tantangan terutama dampak dari cuaca dan volatilitas harga komoditas. 

Baca Juga: London Sumatra (LSIP) Menjual 2,9 Juta Saham Treasury

Untuk memaksimalkan kinerja ke depan, LSIP akan tetap berfokus pada beberapa aspek, di antaranya memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas. 

“Serta memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting serta menjalankan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan,” tutup Benny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×