Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Penjualan sepeda motor nasional di bulan Agustus 2015 melonjak 47,07% dibandingkan Juli 2015. Namun, pertumbuhan penjualan ini bukan ditopang karena meningkatnya daya beli konsumen. Tapi lebih disebabkan karena hari kerja di bulan Agustus lebih banyak dibandingkan bulan Juli.
“Di bulan Juli banyak dealer yang tutup hampir dua minggu karena libur Lebaran. Itu sebabnya kenapa penjualan di bulan Juli drop,” kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) saat dihubungi KONTAN, Rabu (9/9).
Sigit menampik, bahwa melejitnya penjualan di bulan Agustus 2015 disebabkan adanya dua pameran otomotif skala besar, yakni Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2015 dan Indonesia Internastional Motor Show (IIMS) 2015.
Menurutnya, kontribusi dari dua pameran itu sangatlah kecil dalam mendongkrak penjualan di bulan Agustus. “Karena yang lebih banyak tampil di 2 pameran itu kan sepeda motor kelas atas,” ujar Sigit.
Menurut Sigit, penjualan sepeda motor periode Januari-Agustus 2015 tetap belum setinggi Januari-Agustus 2014. Sebab, gairah pasar motor Indonesia memang sedang menurun akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi disertai melemahnya daya beli masyarakat.
Walaupun ada pengurangan uang muka pembelian sepeda motor secara kredit, cara ini tidak terlalu banyak menolong. “Sehingga saya tak bisa memperkirakan secara pasti berapa pertumbuhan di September ini. Kami berharap bisa bertahan seperti Agustus lalu saja,” ungkap Sigit.
Mengacu data AISI per Agustus 2015, realisasi penjualan sepeda motor di Indonesia periode Januari-Agustus 2015 mencapai 4.341.789 unit. Jumlah ini turun 19,12% dibandingkan periode Januari-Agustus 2014 yang mencapai 5.368.858 unit.
Adapun jenis sepeda motor yang berpeluang tumbuh paling baik dalam kondisi saat ini adalah sepeda motor matic. Sebab sepeda motor jenis matic lebih mudah untuk dikemudikan dibandingkan sepeda motor konvensional dan lebih banyak diminati kalangan muda. “Meski dari segi konsumsi bahan bakar, sama saja dengan sepeda motor konvensional,” pungkas Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News