Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mulai ancang-ancang dalam peralihan siaran TV analog menuju siaran TV digital. Rencana ini tentu akan berdampak pada penjualan televisi di Indonesia.
Meski begitu, Chief Commercial Officer PT Hartono Istana Teknologi (Polytron Indonesia) Tekno Wibowo mengaku, Polytron Indonesia sebagai salah satu produsen televisi belum merasakan dampak peralihan TV analog ke TV digital secara signifikan terhadap penjualannya.
Sejauh ini, baru ada kenaikan permintaan terhadap perangkat box digital TV yang sayangnya tidak bisa terpenuhi optimal lantaran keterbatasan chip.
Ia menyebut, masalah kelangkaan chip tersebut sudah terjadi sejak tahun lalu dan diperkirakan baru akan selesai pada akhir tahun 2022 mendatang.
Baca Juga: Euforia Saham Teknologi Tak Berefek ke Cashlez Worldwide, Harga Saham CASH Melorot
Akibatnya, harga produk baru mengalami kenaikan. Produsen TV pun harus bersaing dengan produsen gawai, kendaraan listrik, dan lainnya untuk mendapatkan chip.
“Kami hanya bisa menunggu untuk kasus kelangkaan chip sampai suplainya normal,” kata dia, Kamis (29/9).
Polytron Indonesia tidak terlalu jor-joran membuat program promosi penjualan TV lantaran suplainya belum kembali ke kondisi normal.
Tekno menambahkan, secara umum kondisi pasar TV di Indonesia masih stagnan karena kenaikan harga dan daya beli masyarakat yang belum stabil saat pandemi Covid-19.
Adapun tren penjualan TV saat ini lebih didominasi oleh produk Smart TV yang notabene tak hanya bisa menangkap siaran TV digital, melainkan juga bisa menerima siaran streaming.
“Satu dari tiga TV yang terjual di Indonesia sudah merupakan produk Smart TV,” imbuh dia.
Mengutip situs resmi Polytron Indonesia, perusahaan ini memiliki tiga jenis TV yang dijual, yaitu Smart TV, LED TV, dan 4K UHD TV.
Selanjutnya: 10 Merek Set Top Box untuk siaran TV digital yang bersertifikat Kominfo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News